TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Makassar Masih Bergulat Tangani Anak Jalan dan Gelandangan

Dinsos Makassar jaring 431 anjal dan gepeng sepanjang 2023

Ilustrasi razia anjal dan gepeng di Makassar, Jumat (29/10/2021). Dok. Satpol PP Makassar

Makassar, IDN Times - Masalah yang melibatkan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal-gepeng) masih menjadi tantangan yang harus diatasi oleh Pemerintah Kota Makassar. Meskipun telah berulang kali dirazia, mereka terus terlihat di berbagai ruas jalan.

Sejak Januari - Oktober 2023, Dinas Sosial Kota Makassar telah menjaring sebanyak 431 orang anjal gepeng. Namun Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Armin Paera, mengatakan, angka anjal gepeng itu telah menurun signifikan dari bulan ke bulan selama tahun 2023.

Penjaringan anjal terbanyak tercatat pada bulan Juni sebanyak 64 orang. Kemudian pada Oktober, anjal yang terjaring hanya 12 orang.

"Pengemis yang diamankan bulan Juni sebanyak 16 orang, dan alhamdulillah di bulan Oktober menurun menjadi 8 orang," kata Armin yang dikutip dalam siaran persnya, Kamis (26/10/2023).

1. Dinsos Makassar jaring beberapa PMKS

Ilustrasi menangkap anjal. (IDN Times/zainul arifin)

Anjal gepeng merupakan salah satu kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Selain itu, masih ada beberapa PMKS lainnya yang ada di Kota Makassar. 

Sepanjang 2023 ini, Dinas Sosial Makassar juga mengaku telah menjaring perempuan pekerja seks sebanyak 37 orang, waria 6 orang, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) sebanyak 78 orang, dan lansia terlantar sebanyak 55 orang. Mereka semua dijaring melalui razia.

Baca Juga: Pemkot Makassar Tertibkan Reklame Tak Berizin di 500 Titik

2. Ada tim khusus untuk PMKS

Ilustrasi anjal (IDN Times/Zainul Arifin)

Untuk menekan angka PMKS, Dinas Sosial mengandalkan tim khusus patroli. Tim ini masif berpatroli untuk menjaring PMKS yang berkeliaran. PMKS yang telah terjaring razia akan dibawa ke tempat rehabilitasi.

Tim khusus ini termasuk tim reaksi cepat (TRC) Saribattang yang massif berpatroli untuk anjal-gepeng di titik-titik rawan. Ada pula tim kupu-kupu malam (Kumal) yang berpatroli pada penginapan-penginapan yang terindikasi adanya aktivitas prostitusi.

"Tim khusus berjaga di 9 posko di titik-titik yang dinilai rawan aktivitas PMKS. Hal ini telah membantu menciptakan kehadiran yang lebih kuat dan pengawasan yang efektif di lokasi-lokasi potensial," kata Armin.

Baca Juga: Pemkot Makassar Gencarkan Razia Anjal dan Gepeng di Jalan Protokol

Berita Terkini Lainnya