Pedagang Masker di Makassar Tak Khawatir Dampak Pelonggaran
Pedagang optimistis dagangan masker tetap laku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker. Hal itu berlaku bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang diperbolehkan tidak menggunakan masker. Namun untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, masyarakat tetap harus menggunakan masker.
Kebijakan ini dikhawatirkan berdampak bagi penurunan penjualan masker. Namun tidak bagi Abi (31), penjual masker yang berjualan di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Dia justru bersyukur dengan kebijakan itu.
"Tidak apa-apa. Itu tandanya kondisi pandemik COVID-19 terus membaik," katanya saat diwawancarai IDN Times, Jumat (20/5/2022).
Baca Juga: Aturan Bebas Masker, Epidemiolog: Jangan Percaya Diri, Belum Aman!
1. Harga masker sempat melonjak
Selama pandemik, Abi mengandalkan penjualan masker sebagai penghasilan utama. Dia memilih menjual masker karena mobilitasnya terbatas jika harus keluar kota di tengah ketatnya pembatasan.
Harga masker yang ia jual pun beragam dan tergantung jenisnya. Satu lembar dijual dengan harga Rp5 ribu, sedangkan harga satu dos masker berkisar dari Rp15 ribu hingga Rp150 ribu.
"Di awal pandemik harganya sempat melonjak. Waktu itu dinaikkan juga harganya. Merk Sensi kan Rp150 ribu juga, dulu ada Rp250 ribu satu dos. Meski pun mahal tetap orang beli karena butuh," kata Abi lagi.
Baca Juga: Warga Sudah Boleh Copot Masker, Bagaimana Nasib PPKM ke Depan?