TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melihat Cara Pariwisata Singapura Bertahan di Tengah Wabah Corona

Negeri Singa gerak cepat membentuk tim pemulihan pariwisata

Ilustrasi pencegahan virus corona di Singapura. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Makassar, IDN Times - Angka kunjungan dan penerimaan pariwisata Singapura di 2020 diperkirakan akan terkena dampak wabah virus Corona atau COVID-2019. Pasalnya, virus ini juga telah ditemukan di Singapura. Sejauh ini, sudah ada 93 kasus yang ditemukan di negara tersebut. 

Selama empat tahun berturut-turut, sektor pariwisata Singapura selalu mencatat pertumbuhan kunjungan wisatawan dan pendapatan pariwisata sebagai sebuah tren yang baik. Sepanjang 2019 saja, tingkat kunjungan wisatawan secara global ke Singapura naik 3,3 persen atau mencapai 19,1 juta wisatawan dengan total penerimaan pariwisata bertumbuh 0,5 persen atau sebesar S$ 27,1 miliar.

Area Director Singapore Board Tourism (STB) Indonesia di Surabaya, Jolene Goh, mengatakan, meski ditemukan sejumlah kasus virus COVID-2019 di Singapura dan diperkirakan akan berdampak pada sektor pariwisata, namun industri dan bisnis pariwisata tetap terbuka. Sebab pemerintah setempat telah melakukan sejumlah langkah antisipasi.

"Tetapi semua di sana, wisata dan tempat-tempat kunjungan yang biasa dikunjungi wisatawan masih buka seperti biasa," kata Jolene dalam media gathering di Melia Hotel Makassar, Kamis (27/2).

1. Jumlah wisatawan dari Tiongkok mengalami penurunan 20 persen

Ilustrasi pencegahan virus Corona oleh Singapura. IDN Times/Asrhawi Muin

Dampak signifikan dari COVID-2019 telah terlihat pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya dari Tiongkok. Negeri Tirai Bambu itu rupanya menyumbang 20 persen angka kunjungan wisatawan internasional untuk Singapura.

Jolene menyebutkan ada penurunan kunjungan wisatawan dari Tiongkok sebesar 20 persen dari total pengunjung yang datang ke Singapura. Hal ini dikarenakan Singapura telah memberlakukan travel warning kepada negara tersebut lantaran merupakan tempat di mana virus COVID-2019 berasal.

"Jadi memang ada penurunan karena kita memang juga istilahnya mengeluarkan travel warning Tiongkok ke Singapura. Meskipun turun, bisnis dan tempat-tempat wisata tetap buka," kata Jolene lagi.

Baca Juga: Karena Corona, Kapal Pesiar Genting Dream Singapura Berhenti Berlayar

2. Rekor tinggi kunjungan wisatawan Indonesia di 2019

Media gathering STB di Melia Hotel Makassar, Kamis (27/2). IDN Times/Asrhawi Muin

Indonesia tetap menjadi negara sumber kunjungan wisatawan terbesar kedua untuk Singapura. Pada tahun 2019 lalu, Indonesia menyumbang 3,11 juta wisatawan di mana angka ini disebut rekor yang tinggi. 

Indonesia juga menjadi salah satu negara pendukung pertumbuhan pendapatan pariwisata Singapura. Bagaimana tidak, banyak wisatawan leisure dari Indonesia yang melakukan aktivitas belanja serta bertambahnya jumlah wisatawan Indonesia yang yang datang menggunakan maskapai penerbangan Singapura.

Pada Januari hingga September 2019, angka pendapatan pariwisata dari Indonesia mencapai S$ 2,26 miliar dengan pertumbuhan +6 persen. Ini adalah pertumbuhan tertinggi secara year on year dalam devisa sektor pariwisata, di luar sightseeing, entertainment, and gaming.

 "Pertumbuhan ini membuktikan bahwa pendekatan quality tourism dan upaya diversifikasi pasar ke kota-kota besar di luar Jakarta telah membuahkan hasil. Kami akan terus memberikan yang terbaik meski mengalami tantangan di awal 2020," kata Jolene.

Baca Juga: Dikabarkan Rawat Pasien Terpapar Corona, Ini Penjelasan RSUD Bulukumba

Berita Terkini Lainnya