Lima Tahun Terakhir, 4.535 Warga Sulsel jadi Pekerja Migran
Sulsel salah satu daerah penyumbang terbanyak buruh migran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah mencatat ada empat ribu lebih warga Sulawesi Selatan yang menjadi pekerja migran. Kecuali masa pandemik di tahun 2020, jumlahnya bertambah rata-rata di atas 900 orang per tahun.
Data itu diapaparkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, pada sosialisasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Pemprov Sulsel Belum Berpikir Mutasi Meski Banyak Jabatan Lowong
1. Jumlah pekerja ilegal diperkirakan lebih banyak
Pekerja migran Indonesia asal Sulsel kebanyakan pergi ke lima negara tujuan, yaitu Malaysia, Arab Saudi, Papua Nugini, Hongkong, dan Taiwan. Pekerja terbanyak berasal dari lima kabupaten, yaitu Gowa, Bantaeng, Jeneponto, Pinrang, dan Bulukumba.
Benny mengatakan angka yang tercatat secara resmi belum tentu menggambarkan kondisi sebenarnya. Sebab di luar sana masih banyak pekerja migran yang tidak terdata alias ilegal, dengan jumlah diperkirakan dua kali lipat daripada yang legal.
"Kalau kita punya data per tahun 907 maka diperkirakan sesungguhnya orang Sulsel yang bekerja di negara-negara penempatan 1800-an. Itu bahkan bisa tiga kali lipatnya," kata Benny.
Baca Juga: Cerita Petani Millennial di Sulsel, Mendobrak Gengsi Anak Muda Bertani