Kisah Pengawal Ambulans di Makassar Berpacu dengan Waktu
Pasien bisa meninggal di jalan jika ambulans terlambat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sirine ambulans yang berlalu lalang di tengah padatnya jalanan Kota Makassar begitu memekakkan telinga. Entah siapa yang ada di dalam ambulans itu. Namun yang pasti, ada pasien yang sangat butuh pertolongan.
Ironisnya, masih banyak pengguna jalan yang tidak peka dengan situasi darurat itu. Terkadang ada pengendara egois yang tak mau memberi jalan. Hal itu mengakibatkan ambulans yang seharusnya tiba tepat waktu di rumah sakit justru malah terhambat.
Tak banyak yang peduli bahwa nyawa pasien bergantung pada seberapa cepat ambulans melaju menuju rumah sakit. Terlambat sedikit saja, bisa fatal. Itu sudah sering terjadi, bukan saja karena egoisnya pengendara di jalan tapi juga karena kemacetan.
Kondisi itulah yang membuat sekelompok anak muda tergerak hatinya untuk membantu mengawal ambulans. Mereka tergabung dalam Relawan Patwal Ambulance Indonesia (RPAI) Makassar yang baru dibentuk setahu lalu yaitu 1 September 2020.
Baca Juga: [WANSUS] Seniman Mural Makassar Ngakak Bahas Kebebasan Berekspresi
1. Bertugas membuka jalan untuk ambulans
Rahmat Hidayat (24) adalah satu di antara para pengawal ambulans itu. Baginya, mengawal ambulans dalam membelah kemacetan Kota Makassar adalah panggilan jiwa karena tak tega melihat ambulans yang tertahan macet.
"Jadi jiwa itu mulai muncul memang untuk membukakan jalan demi memperlancar ambulans ini sampai rumah sakit tujuan agar pasien juga bisa ditotolong secara cepat," kata Rahmat saat berbincang dengan IDN Times di Warunk Upnormal Makassar, Senin (30/8/2021).
Sudah enam bulan belakangan ini Rahmat menjadi anggota aktif komunitas pengawalan ambulans itu. Rahmat sendiri merupakan koordinator untuk wilayah Gowa yang masih bertetangga dengan Makassar.
Para pengawal ini bertugas mengawal ambulans yang sedang mengantar pasien ke rumah sakit. Sesekali juga mereka mengantarkan jenazah dan di masa pandemik COVID-19 ini mereka kerap kali mengantarkan pasien COVID-19.
Namun pengawalan ambulans ini tidak selamanya berjalan mulus. Karena ada juga pasien yang tidak sempat mendapat pertolongan di rumah sakit karena meninggal saat berada di ambulans.
"Sudah tiga kali kasus meninggal di jalan. Di situlah kegagalan kami sebagai relawan tapi mungkin itu pelajaran bagi kita untuk ke depannya lebih berusaha memperbaiki apa yang lalu-lalu gagal," ujar Rahmat.
Baca Juga: Posko Kawal COVID-19 Makassar Dibuka, Lapor Jika Dirugikan Aturan