Kasus COVID-19 di Sulsel Terus Menurun, tapi Waspada Gelombang Ketiga
Positivity rate Sulsel mencapai 0,65 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin menunjukkan tren penurunan. Pasalnya, kasus harian terus berkurang dalam satu bulan terakhir.
Per Minggu 10 Oktober 2021 kemarin, angka positivity rate (perbandingan jumlah kasus dengan jumlah tes yang dilakukan) di Sulsel telah mencapai angka 0,65 persen. Sulsel hanya mencatat 26 kasus harian dari 10.721 testing yang terdiri dari PCR dan antigen.
Jika merujuk pada standar Organisasi Kesehatan Dunia WHO yaitu di bawah 5 persen, angka positivity rate tersebut telah dianggap terkendali. Sulsel sendiri pernah mencapai angka positivity rate sebesar 15 persen pada Juli 2021 lalu.
Menurut Epidemiolog Universitas Hasanuddin, Prof Ridwan Amiruddin, data-data kasus harian memang menunjukkan tren yang baik. Hal ini telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.
"Sudah beberapa pekan positivity rate-nya sudah di bawah 5 persen. Itu artinya kalau kita mengikuti panduannya WHO, itu sudah dianggap terkendali kasus, apalagi sudah masuk di PPKM level 2 yang masuk ke zona rendah," kata Ridwan saat diwawancarai IDN Times via telepon, Senin (11/10/2021).
1. Herd immunity mulai terbentuk
Ridwan menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kasus COVID-19. Salah satunya adalah dengan mulai terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Herd immunity itu dibangun dari dua metode. Yang pertama dari penyintas, kemudian dari kelompok orang yang kontak erat terpapar dari penyintas, yang ketiga adalah dari vaksin," katanya.
Capaian vaksinasi di Sulsel memang baru 40 persen. Namun jika digenjot terus, kata dia, bukan tidak mungkin akan semakin memberikan perlindungan bagi masyarakat.
Faktor lainnya adalah karena varian baru seperti Delta tidak terlalu berkembang. Menurut Ridwan hal ini menunjukkan bahwa multipel intervensi yang ditawarkan oleh pemerintah selama ini, banyak yang cukup efektif untuk menahan laju kasus COVID-19 terutama varian Delta.
"5 M, 3 T tambah vaksin itu cukup efektif untuk Indonesia. Mungkin kesesuaian programnya, kesesuaian vaksinnnya sehingga Delta yang sempat mengganas di Juli kemudian turun dengan cepat di Agustus, sekarang turun," kata Ridwan.
Baca Juga: Pemakaman Baru Jenazah COVID-19 di Sulsel Mulai Digunakan
Baca Juga: RS Rujukan COVID-19 di Sulsel Mulai Dibuka untuk Pasien Umum