TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Corona Belum Sebanyak Jakarta, Sulsel Enggan Menerapkan PSBB

PSBB harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah belum berencana untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam menghadapi pandemi virus corona (COVID-19) sebagaimana yang telah dilakukan oleh Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Nurdin, PSBB harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Untuk di Sulsel sendiri, kata dia, penerapan menjaga jarak seperti social distancing maupun physical distancing sudah dilakukan dengan memindahkan kegiatan sekolah dan pekerjaan ke rumah. 

"Kita harus lebih hati-hati memberlakukan di Sulsel. Karena tidak semua wilayah itu sama. Dari 24 kabupaten/kota, episentrum penyebaran kan mulai di Makassar. Terus daerah penyangga kita adalah Gowa, Maros," kata Nurdin Abdullah saat melakukan telekonferensi bersama awak media, Selasa (7/4).

Sulsel saat ini telah masuk ke dalam zona merah karena jumlah kasus pasien positif COVID-19 sudah mencapai lebih dari 80 kasus yaitu berjumlah 122 kasus dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 23 orang dan pasien meninggal dengan status positif 11 orang.

1. Setiap daerah dituntut melakukan inovasi

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. IDN Times/Istimewa

Menurut Nurdin, untuk menerapkan PSBB ini harus benar-benar diperhatikan mengingat Sulsel merupakan salah satu penyangga pangan nasional. Jika ini diterapkan, maka akan berpengaruh pula terhadap pangan. 

Dia mengumpamakan bagaimana jika semua petani dirumahkan sedangkan saat ini mulai memasuki musim tanam. Maka hal itu dikhawatirkan akan memberikan masalah baru yakni kelaparan.

"Jadi sekarang, inovasi daerah ini penting bagaimana masing-masing daerah melakukan inovasi. Khusus Makassar sebagai episentrum penularan, tentu kita lebih tegas lagi memberlakukan seperti misalnya sekarang Gugus Tugas COVID-19 sekarang lagi melakukan pemetaan beberapa wilayah yang memang menjadi pusat penularan," ujarnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Kasus Virus Corona di Sulawesi Selatan

2. Penerapan isolasi wilayah terbatas

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. IDN Times/Asrhawi Muin

Lebih lanjut menurut Nurdin, saat ini Sulsel tengah mencoba melakukan isolasi terbatas di beberapa wilayah seperti di tingkat RT, RW, kelurahan, maupun kecamatan. Selain itu, pintu-pintu masuk juga tengah dijaga untuk mencegah penularan baru yang disebabkan oleh orang dari luar. Pasalnya penularan di Sulsel 80 persen berasal dari imported case.

"PSBB ini kita akan kaji betul. Tidak akan mungkin kita menyamakan dengan daerah lain seperti Jakarta. Kalau di Jakarta memang kita lihat berapa besar jumlah positif, ODP maupun PDP-nya dan Jakarta adalah kota jasa. Kalau kita di Sulsel memang harus kita petakan dan setiap wilayah tidak mungkin sama," lanjutnya.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Pimpin Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Sulsel

Berita Terkini Lainnya