TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rapid Test Gratis Pemprov Sulsel Berasal dari Bantuan Pihak Ketiga

Berasal dari stok sumbangan yang belum terpakai

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meninjau pemeriksaan rapid test di Gedung PKK Provinsi Sulsel, Senin (6/7). Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan rupanya tidak membeli sendiri alat rapid test yang disediakan secara gratis bagi warga Kota Makassar. Alat tersebut merupakan berasal dari sumber lain.

Soal itu disampaikan oleh Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Sulsel Junaedi. Dia menyatakan sejauh ini Pemprov belum membeli alat rapid test.

"Untuk saat ini rapid test yang digunakan masih bersumber dari bantuan pihak ketiga. Dinas Kesesehatan belum melaporkan rencana pembelian," kata Junaidi saat dihubungi IDN Times, Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Rapid Test Gratis di Makassar Dibatasi 500 Orang per Hari

1. Masih banyak stok sumbangan yang belum terpakai

Pemeriksaan rapid test di Gedung PKK Provinsi Sulsel ditinjau oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Senin (6/7). Humas Pemprov Sulsel

Menurut Junaidi, Pemprov belum berencana membeli alat rapid test karena masih banyak stok bantuan yang belum terpakai. Namun dia mengaku belum menerima laporan soal berapa jumlah alat yang belum terpakai itu.

Saat ini, kata dia, alat rapid test itu yang disediakan untuk warga Makassar yang hendak melakukan perjalanan keluar kota. Masyarakat yang hasil pemeriksaannya non reaktif diberi surat keterangan kesehatan.

"Sementara masih ada stok yang bantuan dari pihak ketiga, masih banyak," kata Junaidi.

2. Bantuan alat rapid test datang dari berbagai pihak

Foto hanya ilustrasi. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Junaidi menyebutkan Pemprov mendapatkan bantuan alat rapid test dari berbagai pihak. Di antaranya ada yang merupakan bantuan luar negeri sebanyak 1.920 unit, dari Angkatan Udara sebanyak 500 unit, serta dari PT Vale yang diberikan secara bertahap, yakni 30 ribu unit di tahap pertama dan 20 ribu unit di tahap kedua.

Meski begitu, Junaidi mengaku belum bisa menyebutkan berapa jumlah alat yang disediakan untuk rapid test gratis ini. Soalnya dia belum menerima laporan terkait hal tersebut.

"Saya belum dapat laporan soal itu," katanya.

Berita Terkini Lainnya