TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dari Makassar, Program Wisata COVID-19 Sulsel Diperluas ke 4 Daerah

OTG COVID-19 dari daerah tak perlu lagi ke Makassar

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Makassar, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan memperluas cakupan program Duta Wisata COVID-19. Program yang selama ini dipusatkan di Makassar kini juga ditempatkan di empat daerah lain di Sulsel.

Lewat program Duta Wisata, pasien positif tanpa gejala maupun suspek COVID-19 menjalani isolasi diri di hotel. Dari sana, pesertanya diharapkan membantu sosialisasi pencegahan penularan virus corona di masyarakat.

"Rencananya begitu arahannya gubernur. Rencananya itu diperluas secara regional di empat wilayah kabupaten/kota yaitu Palopo, Parepare, Bantaeng, dan Wajo," kata Koordinator Program Wisata COVID-19 Sulsel, Husni Thamrin, saat dihubungi IDN Times, Selasa (27/10/2020).

Baca Juga: Dinkes Sulsel Mulai Mendata Nakes Penerima Vaksin COVID-19

1. Untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Husni menyebut perluasan program untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebab selama ini orang-orang dari daerah merasa terlalu jauh kalau harus menjalani isolasi di Makassar.

"Maka dilakukanlah ini untuk mendekatkan supaya mereka tidak perlu lagi ke Makassar. Jadi kalau orang Luwu cukup ke Palopo. Daerah selatan ke Bantaeng," ucap Husni.

Tujuan lainnya adalah agar warga tidak lagi menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebab menurut Husni, isolasi di rumah kurang efektif untuk mencegah penularan.

"Karena isolasi di rumah banyak terinfeksi, yang cenderung memunculkan klaster keluarga," kata Husni.

2. Belum ada hotel yang ditunjuk di empat daerah

Swiss-Belhotel Losari Makassar salah satu hotel yang ditunjuk untuk Wisata COVID-19. Istimewa

Husni mengatakan, sejauh ini belum ada hotel di empat daerah yang ditunjuk untuk program Duta Wisata COVID-19. Pemerintah di masing-masing daerah diberi wewenang menunjuk sendiri lokasinya, sedangkan Gugus Tugas Sulsel menyampaikan sejumlah syarat bagi hotel yang akan digunakan.

"Misalnya jangan terlalu dekat dengan pemukiman. Untuk menghindari resistensi dengan masyarakat setempat," kata Husni.

Selain itu, sarana dan akses hotel harus benar-benar lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Hotel juga hars mempunyai tempat untuk aktivitas fisik di pagi hari di mana pasien bisa berjemur di lapangan terbuka sehingga mereka bisa meningkatkan imunnya.

"Kita sudah menyampaikan apa-apa syaratnya sehingga nanti masing-masing daerah menunjuk hotelnya," kata Husni.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Masyarakat Sulsel Diimbau Tetap di Rumah Saja

Berita Terkini Lainnya