Dinkes Sulsel Mulai Mendata Nakes Penerima Vaksin COVID-19

Vaksinasi diprioritaskan bagi tenaga kesehatan

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mulai mendata jumlah tenaga kesehatan untuk pemberian vaksin COVID-19. Sebab kelak vaksinasi bakal prioritaskan bagi nakes, sebagai pihak yang dinilai paling rentan tertular virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengatakan pihaknya belum menerima informasi secara resmi terkait vaksin ini. Tapi pendataan sudah harus dimulai sebagai persiapan, seiring berlangsungnya uji klinis terhadap sejumlah kandidat vaksin.

"Sampai sekarang baru data tenaga kesehatan kita yang akan siap melakukan vaksin yang akan kita kirim ke Jakarta, termasuk jumlah fasilitas rumah sakit dan Puskesmas," kata Ichsan di Makassar, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Anies: Selama Belum Ada Vaksin COVID-19, Vaksin Kita Adalah Masker

1. Distribusi vaksin COVID-19 menjadi kewenangan pemerintah pusat

Dinkes Sulsel Mulai Mendata Nakes Penerima Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Ichsan menyebut distribusi vaksin COVID-19 merupakan kewenangan pemerintah pusat. Pihaknya pun belum bisa berkomentar banyak selain pendataan jumlah nakes.

"Kita belum ada informasi resminya. Jadi kalau tata laksananya, saya belum bisa komentar. Termasuk kuota Sulsel juga belum ada," kata Ichsan.

Soal berapa jumlah nakes, Ichsan belum bisa menyebutkan. Yang jelas, kata dia, Dinkes akan menyiapkan segala keperluan untuk vaksinasi.

"Vaksin itu dari pemerintah pusat. Kita di dari daerah siapkan pendukungnya saja, seperti masker, APD, itu provinisi yang siapkan. Pokoknya kami sementara menghitung," kata Ichsan.

2. Pemprov Sulsel tetap andalkan program Trisula

Dinkes Sulsel Mulai Mendata Nakes Penerima Vaksin COVID-19Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel saat ini juga masih terus berupaya menekan laju penyebaran COVID-19. Program Trisula yakni testing, tracing dan edukasi masih menjadi program andalan untuk menurunkan positivity rate. Yaitu perbandingan antara jumlah kasus positif dengan jumlah tes yang dilakukan.

Hingga Kamis, 22 Oktober 2020, total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulsel mencapai 17.767 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak tercatat 15.422 kasus sembuh dan 445 kasus meninggal dunia.

Icshan merasa bersyukur karena jumlah pasien sembuh semakin tinggi yakni 87 persen sedangkan angka kematian hanya 2,6 persen. Menurutnya, ini berkat upaya dari semua tim yang terlibat. 

"Apa yang kita mau upayakan saat ini bagaimana positivity rate kita yang sekitar 7,6 persen menjadi di bawah 5 sesuai standar WHO. Jadi Ini kita mau meningkatkan upaya itu dengan melakukan tracing yang banyak," kata Ichsan.

3. Masyarakat diminta terus patuhi protokol kesehatan

Dinkes Sulsel Mulai Mendata Nakes Penerima Vaksin COVID-19Suasana Pandemik COVID-19 di Indonesia (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Ichsan mengatakan pihaknya menambah relawan tracing, agar orang yang diperiksa juga semakin banyak. Selama vaksin belum ada, masyarakat diminta terus mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Menurut Ichsan, saat ini protokol kesehatan juga sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

"Mungkin awal Maret aneh pakai masker, sekarang kita keluar rumah merasa kurang kalau tidak pakai masker karena ini kebiasaan," katanya.

Baca Juga: Layakkah Vaksin COVID-19 dapat Izin Penggunaan Darurat? Ini Kata BPOM

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya