Cerita Kakek Korban Banjir Makassar: Bangun Tidur Langsung Dievakuasi
Daeng Lili' minta pemerintah pikirkan solusi jangka panjang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Banjir di Makassar yang sempat merendam rumah-rumah warga sejak 6 - 8 Desember 2021 memang telah surut. Namun peristiwa itu masih menyisakan cerita sedih bagi mereka yang terdampak hingga harus dievakuasi meninggalkan rumah tercinta.
Muhammad Daeng Lili (69), warga Jalan Adhyaksa Baru Lorong 7, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, tak menyangka banjir akan merendam rumahnya sedemikian rupa. Lelaki paruh baya ini mengatakan banjir memang biasa melanda rumahnya saat musim hujan namun tak pernah separah ini.
"Berapa tahun banjir selalu kena rumah karena pendek rumahku. Tapi barusan setinggi ini. Dulu-dulu paling hanya sampai kaki," kata Daeng Lili saat berbicang dengan IDN Times, Jumat (10/12/2021).
1. Langsung mengungsi ketika air terus meninggi
Bersama sejumlah warga lainnya, Daeng Lili mengungsi di Masjid Nurul Hikmah yang berada tak jauh dari rumahnya. Di sana, dia tinggal selama dua hari sebelum akhirnya pulang kembali ke rumahnya.
Daeng Lili bercerita, ketika hujan terus terjadi, dia sedang tertidur di rumahnya. Karena hujan yang tak berhenti pada Senin malam itu, air pun mulai meninggi. Kanal yang ada yang tak jauh di belakang rumahnya meluap dan air pun mulai masuk ke rumah-rumah warga, termasuk rumahnya.
Anak Daeng Lili pun segera membangunkan ayahnya untuk mengungsi. Bagaimana tidak, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa. Lelaki renta itu dibawa ke masjid tersebut oleh warga setempat.
"Dulu-dulu banjir tapi jarang. Kalaupun banjir masih bisa dilewati. Ini sekarang tinggi airnya sampai naik di tempat tidur. Makanya kami mengungsi," kata Daeng Lili.
Baca Juga: Keceriaan Anak Korban Banjir Makassar Diajak Berdongeng
Baca Juga: Solusi Banjir Makassar ala Danny: Rumah Rawan Banjir Dibuat 2 Lantai