TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berapa Besar Peluang Purnawirawan TNI Maju Pilgub Sulsel 2024?

Harus kerja ekstra membangun branding politik

Upacara pisah sambut Pangdam XIV Hasanuddin 2022. / Dok. Kodam XIV Hasanuddin

Makassar, IDN Times - Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, mengisyaratkan untuk maju sebagai kandidat di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024 mendatang. Dia ingin menyatakan tidak akan berhenti mengabdi walaupun telah memasuki masa pensiun pada awal Agustus 2022 ini.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto, menilai siapa pun sebenarnya mempunyai peluang sama untuk maju di kontestasi Pilgub Sulsel 2024. Pasalnya, preferensi politik saat ini memang belum solid sehingga gampang bergeser. 

"Jadi siapa pun yang memenangkan pertarungan pencitraan tentu saja akan mendapatkan keuntungan di situ," kata Andi Ali kepada IDN Times, Jumat (5/8/2022).

1. Harus kejar popularitas

Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad. / Dok. Kodam XIV Hasanuddin

Jika Panglima Kodam XIV/Hasanuddi Andi Muhammad ikut ke dalam kontestasi Pilgub Sulsel 2024 mendatang, maka dia tetap memiliki peluang sama seperti figur-figur lainnya. Hanya saja, sudah ada figur-figur politik yang lebih dahulu populer. 

Mereka tak hanya memiliki modal berupa popularitas tapi juga telah memiliki jaringan politik yang mumpuni. Modal tersebut tentu lebih mudah untuk dikonversikan menjadi suara atau sekedar dukungan politik.

Andi Ali berpendapat, bahwa Andi Muhammad harus membangun popularitasnya dulu jika memang berniat maju di Pilgub Sulsel 2024. 

"Sementara mungkin Andi Bau Sawa Mappanyukki tentu yang harus dia kejar adalah popularitas. Saya rasa tidak terlalu banyak orang mengenalnya. Jadi dia punya PR," kata Andi Ali.

2. Kerja lebih ekstra dibanding figur populer

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. IDN Times/Humas Pemkab Gowa

Popularitas Andi Muhammad harus menyentuh target tertentu agar mengubah popularitas itu menjadi daya tarik politik dengan menciptakan citra politk yang selaras dengan prefrerensi pemilih. Setelah itu, barulah dia bisa berbicara tentang bagaimana membangun dukungan politik. 

"Jadi dia akan mengalami proses yang panjang. Kerja yang lebih berat dibandingkan calon lainnya seperti Adnan, Andi Sudirman Sulaiman, Indah Putri, atau Danny Pomanto," kata Andi Ali.

Jika diibaratkan, maka Andi Muhammad ini merupakan figur baru yang akan terjun ke dunia politik setelah sebelumnya bergelut di ranah militer. Bersaing dengan nama-nama politisi yang sudah eksis jauh lebih dulu tentu bukan hal yang mudah. 

"Tapi kira-kira itu dengan strategi yang tepat, tentu dalam waktu satu tahun ini bisa dikejar. Tapi memang butuh effort. Butuh usaha yang lebih besar dibanding yang lain," kata Andi Ali.

3. Harus menonjolkan figur untuk branding politik

Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad. / Dok. Kodam XIV Hasanuddin

Andi Ali menyatakan popularitas Andi Muhammad saat ini masih belum seberapa bila dibandingkan dengan figur politik tersebut. Bahkan dalam survei-survei kandidat pun, nama Andi Muhammad tidak muncul. 

"Karena yang menang hanya kalangan tertentu. Mungkin di Makassar tidak semua orang juga kenal seperti apa Panglima Kodam. Apalagi yang di daerah-daerah sehingga kemudian sosialisasi menjadi penting," kata Andi Ali.

Dalam hal sosialisasi, kata dia, Andi Muhammad harus menonjolkan figuritasnya termasuk latar belakang miiternya. Hal itu tentu harus menjadi catatan penting dalam upaya menciptakan popularitasnya melalui branding politik itu. 

"Posisi yang paling mapan saya rasa itu adalah Danny, Adnan, dan Sudirman Sulaiman. Untuk mengejar ketiga orang ini kan butuh effort yang lebih besar. Setidaknya butuh konsultan politik yang lihai," kata Andi Ali.

Baca Juga: Pangdam Andi Muhammad Tebar Kode Ingin Mengabdi untuk Sulsel

Berita Terkini Lainnya