3 Paslon Pilkada Maros Mengumbar Jurus Atasi Kesenjangan Pembangunan
Ketiga paslon Pilkada Maros bertemu di debat publik perdana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Debat 3 pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam tahapan Pilkada Maros 2020 berlangsung kompetitif dengan pemaparan visi dan misi masing-masing. Debat perdana bertema 'Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah'.
Demi meraup simpati dan dukungan dari masyarakat Butta Salewangang, ketiga paslon tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berargumen serta mempromosikan diri agar dipilih oleh masyarakat pada perhelatan pilkada mendatang.
Ketiga paslon ini masing-masing adalah Tajerimin Nur-Havid S Fasha sebagai paslon nomor urut 1, Chaidir Syam-Suhartina Bohari sebagai paslon nomor urut 2, dan Harmil Mattotorang-Ilham Nadjamuddin sebagai paslon nomor urut 3.
Ketua KPU Maros, Syamsu Rizal, menyampaikan bahwa kegiatan debat kandidat ini substansinya adalah adu visi misi dan menyampaikannya kepada masyarakat Maros terkait dengan visi misi setiap paslon bagaimana ketika misalnya terpilih nantinya.
"Lewat momen ini juga masyarakat Maros bisa memberikan penilaian terkait dengan visi misi yang diuraikan," kata Rizal dalam sambutan kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Gammara Makassar, Rabu (28/10/2020) malam.
1. Harmil Mattotorang-Ilham Nadjamuddin akan membangun ekonomi secara merata di semua kecamatan
Kesenjangan pembangunan antara pedesaan dan perkotaan disebut menjadi salah satu tantangan. Paslon nomor urut 3, Harmil Mattotorang-Ilham Nadjamuddin, menjadi paslon pertama yang diberi pertanyaan tersebut.
Harmil mengutarakan akan mengantisipasi kesenjangan pedesaan dan perkotaan. Hal ini mengingat bahwa Kabupaten Maros memiliki topografi yang beragam mulai dari laut, dataran rendah hingga dataran tinggi.
Berdasarkan kondisi tersebut, Harmil Mattotorang mengatakan bahwa pembangunan ekonomi secara merata di semua kecamatan bahkan sampai ke desa akan dilakukan untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Caranya dengan membangun infrastruktur jalan untuk memperlancar arus ekonomi dari desa sampai ke kota.
"Kita juga tentu akan membangun sektor-sektor pariwisata karena di Maros ini mempunyai objek wisata yang cukup banyak. Ini bisa memberikan kontribusi lapangan kerja sehingga kesenjangan yang terjadi antara masyarakat yang ada di desa dan kota tidak akan terjadi," kata Harmil.
Ilham Nadjamuddin selaku calon wakil menambahkan bahwa pembangunan pemerataan di kabupaten/kota, khususnya di Kabupaten Maros untuk sampai di sektor pedesaan bukan berarti hanya sebatas infrastruktur belaka tapi juga harus melihat potensi masing-masing wilayah.
"Pembangunan ini pasti memperlihatkan bagaimana kebutuhan masing-masing wilayah di setiap kecamatan dan desa sehingga apa yang dilakukan pemerintah kita untuk membangun di setiap desa akhirnya bisa kita kikis kesenjangan sedikit demi sedikit," kata Ilham.
Untuk pendanaan, mereka berharap bukan hanya dari APBD Maros tetapi juga butuh koordinasi dan sinergi antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi serta pemerintah di tingkat pusat.
"Sebab kalau kita ingin berpatokan kepada APBD kita sendiri tentu ada keterbatasan yang perlu kita pikirkan bersama sehingga sinergi yang tepat perlu kita lakukan untuk membutuhkan pendanaan dalam pembangunan tersebut," kata Ilham.
Baca Juga: Geopark Maros Pangkep Bersiap Menuju Pariwisata Dunia
Baca Juga: Lagi, Krisis Air Bersih Melanda 4 Kecamatan di Maros Sulsel