TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Nelayan Pulau Kodingareng Makassar Ditangkap, Perahu Ditenggelamkan

Nelayan teguh menolak aktivitas kapal penambang pasir

Nelayan Pulau Kodingareng Makassar berupaya menyelamatkan perahunya yang ditenggelamkan Polairud Polda Sulsel di perairan Makassar, Minggu (23/8/2020). Dok. ASP

Makassar, IDN Times - Polisi Perairan atau Polair Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, menenggelamkan beberapa perahu milik nelayan Pulau Kodingareng Makassar yang sedang melaut. Petugas juga menangkap paksa pemilik kapal. Akibatnya, terjadilah benturan fisik antara aparat dengan nelayan. 

Insiden ini terjadi pada Minggu (23/8/2020). Sekitar pukul 10.00 WITA. Saat itu, kapal penambang pasir laut milik PT Royal Boskalis kembali melakukan aktivitasnya di lokasi tangkap nelayan. 

Menurut Kepala Divisi Tanah dan Lingkungan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar yang juga pendamping hukum nelayan Pulau Kodingareng, Edy Kurniawan, pada saat yang sama, sudah banyak nelayan yang sedang melaut di sekitar lokasi. 

"Melihat Kapal Queen of Nederlands dan sedang beroperasi semakin mendekat, mereka tetap berada di posisi dan mencoba saling mendekat satu sama lain. Mereka berada tepat di hadapan kapal pengeruk pasir laut tersebut," kata Edy saat dikonfirmasi IDN Times.

1. Petugas langsung mendatangi nelayan yang sedang melaut

Kondisi kapal nelayan Pulau Kodingareng Makassar yang telah rusak usai ditenggelamkan Polairud Polda Sulsel di perairan Makassar, Minggu (23/8/2020). Dok. ASP

Sekitar pukul 14.00 WITA, kata Edy, datanglah sekitar puluhan anggota Dit Polair Polda Sulsel dengan menggunakan 1 kapal perang dan 4 sekoci. Lalu terjadilah adu mulut antara pihak Polair dengan para nelayan.

"Salah satu nelayan didatangi dan ingin diborgol namun menolak, ia diancam lepa-lepa (kapal kecil) nelayan ingin ditenggelamkan. Hingga dia melompat dari lepa-lepa dan kapalnya tenggelam," katanya.

Baca Juga: Sobek Uang Diduga Sogokan, 3 Nelayan Kodingareng Diperiksa Polisi

2. Nelayan sempat menolak dibawa paksa

Kondisi kapal nelayan Pulau Kodingareng Makassar yang telah rusak usai ditenggelamkan Polairud Polda Sulsel di perairan Makassar, Minggu (23/8/2020). Dok. ASP

Menurut Edy, petugas Polair Polda Sulsel ingin membawa para nelayan tanpa alasan yang jelas. Namun nelayan menolak, sehingga ketegangan terus terjadi. Suara tembakan juga beberapa kali sempat terdengar. 

"Dari puluhan nelayan tersebut, 3 orang dibawa anggota Dit Polairud Polda Sulsel ke kantornya di Makassar. Sementara 2 kapal nelayan ditenggelamkan dan 1 nelayan kapalnya dirusak," katanya.

3. Salah satu nelayan dipukuli dengan bambu

Kondisi kapal nelayan Pulau Kodingareng Makassar yang telah rusak usai ditenggelamkan Polairud Polda Sulsel di perairan Makassar, Minggu (23/8/2020). Dok. ASP

Ketiga nelayan tersebut masing-masing bernama Nasiruddin, Baharuddin, dan Faisal. Salah satu di antara mereka, kata Edy, dipukuli menggunakan bambu oleh anggota Polair. Sementara nelayan lainnya yang tidak ditangkap berupaya mengevakuasi kapal yang tenggelam.

"Pukul 17.30 WITA para nelayan melakukan evakuasi 1 kapal nelayan dan 1 lainnya belum ditemukan," kata Edy.

Baca Juga: Ramai Dukungan, Polisi Didesak Bebaskan Manre Nelayan Kodingareng

Berita Terkini Lainnya