3 Dugaan Penyebab Banjir Bandang Masamba Luwu Utara Menurut BNPB
Doni ingatkan Pemkab Luwu Utara perhatikan mitigasi bencana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, meninjau lokasi banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (17/7/2020).
Doni didampingi oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Mereka memantau situasi melalui udara lalu meninjau Desa Radda. Setelah itu, mereka rapat dengan Forkopimda Sulsel dan Muspida Luwu Utara.
Doni menyampaikan hasil pengamatannya dari udara. Berdasarkan analisis sementara dari pengamatan udara itu, Doni menyebutkan ada beberapa dugaan penyebab banjir bandang yang menewaskan puluhan orang ini.
1. Ada bagian di gunung yang terkelupas
Penyebab pertama yaitu karena curah hujan yang sangat tinggi. Bupati Luwu Utara mengatakan kepada Doni bahwa intensitas hujan saat itu memang sangat tinggi yakni berkisar antara 250-300 mm. Parahnya, kondisi ini terjadi dalam rentang waktu yang juga singkat yakni hanya dua hari sejak tanggal 12-13 Juli 2020.
Penyebab kedua adalah sebagian dari Gunung Lero dan Gunung Maganrang di bagian selatan, rupanya terkelupas. Menurut Doni, bagian terkelupas di gunung tersebut terlihat masih baru.
"Kalau itu sudah lama, biasanya pasti kita bisa melihat ada tutupan sebagian dengan tanaman perdu misalnya. Tetapi tadi kita perhatikan dari jarak jauh itu, belum ada tutupan. Artinya itu masih baru," lanjutnya.
Kemudian penyebab ketiga adalah kawasan pegunungan tersebut adalah jenis bebatuan yang relatif gampang longsor.
Baca Juga: Banjir Bandang Masamba, Tim SAR Temukan 36 Korban Meninggal Dunia
Baca Juga: [FOTO] Kondisi Para Pengungsi Korban Banjir Bandang Masamba Luwu Utara