29 Positif Virus Corona, DPRD Sulsel Siapkan Anggaran Rp500 Miliar
Pemprov Sulsel diminta rancang perubahan anggaran parsial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan meminta Pemerintah Provinsi agar segera merancang perubahan sebagian atau parsial pada APBD Tahun 2020. Sebagian anggaran perlu dialokasikan khusus untuk penanganan darurat COVID-19 di Sulsel.
Kasus virus Corona atau COVID-19 di Sulsel kembali bertambah. Pada Jumat (27/3), tercatat ada 29 kasus positif Corona setelah ada tambahan 2 kasus baru dari yang sebelumnya berjumlah 27 kasus.
Berdasarkan situs Sulsel Tanggap COVID-19 milik Pemprov Sulsel per tanggal 27 Maret 2020 pada pukul 21:35 WITA, belum ada pasien yang dinyatakan sembuh dan ada 4 orang meninggal dunia.
Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe mengatakan, pihaknya siap memberikan alokasi besar untuk anggaran penanganan pandemi virus corona. Hal itu sudah disampaikan pada rapat bersama DPRD dengan sejumlah pimpinan instansi Pemprov Sulsel di Makassar, Jumat (27/3).
"Atas nama pimpinan, kami meminta Pemprov Sulsel dalam hal ini TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) segera membuat rancangan parsial APBD 2020, sekaitan dengan upaya penanganan virus korona," kata Ni'matullah dikutip dari Antara, Sabtu (28/3).
Baca Juga: Kena COVID-19, Jubir Gugus Tugas Sulsel Dikarantina di Rumah
1. Pemprov butuh Rp100 miliar, DPRD siap alokasikan Rp500 miliar
Ni'matullah menerangkan, OPD Pemprov mengusulkan perubahan anggaran Rp100 miliar untuk penanganan COVID-19. Anggaran itu bakal dialokasikan untuk Dinas Kesehatan dan instansi lain yang terkait. Namun DPRD beranggapan nilai itu tidak cukup, sehingga akan diupayakan untuk alokasi yang lebih besar hingga Rp500 miliar.
"Bagi kami itu tidak cukup, menghadapi keadaan luar biasa tidak dengan biasa-biasa. Untuk tahun 2020 kita buka ruang, Pemda dalam hal ini TAPD melakukan perubahan anggaran Rp500 miliar. Sedangkan, untuk kebutuhan dua tiga bulan ke depan, sampai bulan Juni, diminta digunakan dulu Rp250 miliar," kata Ni'matullah.
Perubahan anggaran bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya, alokasi awal Rp250 miliar bisa dipakai untuk perbaikan rumah sakit, khususnya ruang isolasi. Juga untuk pemenuhan Alat Perlidungan Diri atau APD paramedis, insentif tenaga kesehatan hingga pembelian alat rapid test.
"Kalau keadaan masih parah, terbuka peluang Rp500 miliar. Kita minta TPAD, BPKD memotong sejumlah kegiatan yang tidak terlalu penting, termasuk pekerjaan jembatan dan jalan, kita serahkan mana yang dipotong. Soal tanda tangan dewan itu urusan administrasi, nanti Senin juga bisa, yang jelas jalan saja terus," ujarnya.
Baca Juga: WNI Asal Sulsel Rasakan Lockdown Polandia, Pelanggar Didenda Rp15 Juta