Tak Mampu Bayar Tes Swab, 2 Orang Ini Batal Naik Sriwijaya Air SJ 182
Wajib tes swab bagi pelaku perjalanan ke Pontianak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo takkan melupakan chat berisi pertanyaan bernada khawatir dari seluruh sanak keluarga dan teman usai tragedi pilu pada Sabtu, 9 Januari 2021 sore.
Mereka sudah membeli tiket pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jurusan Jakarta-Pontianak. Meski nama tertera di manifes penumpang, mereka berdua "selamat" dari peristiwa jatuhnya pesawat tersebut sebab biaya tes usap tak sanggup mereka bayar.
"Untuk yang hasilnya tiga hari saja sebesar Rp1,3 juta, sementara yang untuk enam jam sudah ada hasilnya sebesar Rp2,6 juta. Pihak perusahaan menyarankan kami memilih naik KM Lawit yang kebetulan Jumat sore (8/1/2021) itu juga berangkat," ungkap Paulus seperti dikutip dari laman ANTARA, Selasa, 12 Januari 2021.
1. Paulus dan Indra memilih jalur laut setelah biaya tes usap untuk "izin masuk" Kalimantan Barat tak sanggup mereka bayar
Paulus, pemuda 24 tahun asal Nusa Tenggara Timur (NTT), sempat transit di Makassar sebelum melanjutkan perjalanan ke Pontianak via Jakarta. Dari sana ia ingin kembali ke tempat kerjanya di ibu kota Kalimantan Timur itu bersama Indra Wibowo, rekannya asal Aceh Tenggara yang masih berumur 21 tahun.
Lantaran biaya tes usap --syarat wajib sejumlah daerah untuk pendatang-- terbilang selangit, Paulus dan Indra dengan tergesa-gesa menuju KM Lawit yang sedang bersandar di dermaga Tanjung Priok.
"Kami sebenarnya berenam, empat langsung berangkat ke Pontianak, sementara saya sama Indra tertahan karena hanya mencantumkan tes antigen, sementara Pemprov Kalimantan Barat mengharuskan tes usap," papar Paulus.
"Karena biaya tes usap mahal, maka pihak kantor menyarankan kami menggunakan KM Lawit," lanjutnya.
Baca Juga: Selain Rp1,25 M, Ini Santunan bagi Korban Sriwijaya Air SJ182