Makassar & Waktu yang Berhenti di Warung Kopi
Di Makassar, warung kopi ada di mana-mana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kebiasaan nongkrong warga Makassar tidak jauh-jauh dari warung kopi (Warkop). Tidak hanya kalangan berumur saja, tapi juga anak-anak muda pencinta kopi.
Meskipun coffeshop urban yang menggunakan mesin kopi juga “mewabah” di Makassar, warkop-warkop di Makassar yang masih mempertahankan cara masak kopi menggunakan teko a la kopitiam masih tetap eksis.
Ada beberapa warkop terkenal di Makassar, seperti Warkop Phoenam di jalan Boulevard, Warkop Dottoro jalan Tinumbu, Warkop Daeng Anas di jalan Pelita dan Kantor Pos Besar, Warkop Azzahrah di jalan Bandang dan Warkop Kopites di jalan Bayangkara.
Untuk memperoleh bahan baku tidaklah sulit karena di Sulawesi Selatan terdapat banyak daerah penghasil kopi, yaitu Toraja, Enrekang, Bantaeng dan Gowa.
Baca Juga: Yuk, Mampir ke Warkop Tsunami di Pantai Talise!
1. Kopi yang disajikan racikan Robusta dan Arabika
Di warkop-warkop Makassar, pengunjung tidak bisa memilih jenis kopi favoritnya. Rata-rata kopi yang disajikan merupakan perpaduan jenis kopi Robusta dan Arabika yang dimasak di teko kuningan.
Kopi arabika lebih terasa asam, sedangkan Robusta terasa lebih pahit. Selain kopi hitam, kopi susu tidak kalah mantapnya. Kopi susu ada dua jenis: menggunakan susu krimer atau susu cair Bear Brand.
Baca Juga: Gajah Kesepian di Sudut Losari, Saksi Bisu Makassar Dekade 1980-an