Wamendes PDTT Dukung Pengembangan Budidaya Pisang di Sulsel
Budidaya pisang jadi salah satu prioritas anggaran dana desa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tramsigrasi (PDTT) Paiman Raharjo memuji program budidaya pisang yang digalakkan Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin. Hal itu disampaikan Paiman saat bersilaturahmi dengan Bahtiar di Rumah Jabatan Gubernur di Makassar, Selasa malam (10/10/2023).
Menurut Paiman, budidaya pisang jadi salah satu langkah efektif mengatasi persoalan pangan, dan juga dianggap bermanfaat untuk menangani stunting dan kemiskinan. Apalagi pisang merupakan komoditi yang secara kultural dekat dengan masyarakat Sulsel.
"Saya sendiri mendukung kebijakan Pak Gubernur untuk meningkatkan jumlah lahan dalam rangka untuk budidaya pisang. Saya kira ini bagus karena rata-rata di Sulawesi ini pohon pisang itu bisa tumbuh dan berkembang mudah," kata Paiman, dalam keterangan yang dikutip, Rabu (11/10/2023).
"Oleh karena itu, ini perlu di-booming-kan bahkan ini menjadi sebuah ikon untuk Pak Gubernur sebagai provinsi pisang. Jadi punya sebutan, itu akan menjadi potensi wilayah ini juga bisa wisata nanti, karena pisang," dia menambahkan.
Program budidaya pisang yang diinisiasi Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin sudah dimulai. Ditandai dengan penanaman perdana di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sabtu (7/10/2023).
Bahtiar mengatakan, budidaya pisang akan dilakukan di atas lahan 500 hektare hingga satu juta hektare di Sulsel. Jika berjalan lancar, pisang-pisang ini akan dipanen pada Bulan Maret 2024 mendatang. Bahtiar berencana mengundang Presiden Joko Widodo saat itu.
Baca Juga: Bahtiar Mulai Budidaya Pisang di Sulsel, Target Panen Maret 2024
1. Desa jadi ujung tombak pembangunan dan pemerintahan
Dalam sambutannya, Paiman memberikan arahan bagaimana mengelola desa. Dia menyatakan, membangun dari desa merupakan salah satu program Jokowi dalam Nawacita, yaitu membangun dari pinggiran.
Kata Paiman, membangun desa harus disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal di masing-masing daerah. Apa yang telah dimiliki desa dan sudah dikembangkan oleh desa harus dimaksimalkan agar menjadi nilai ekonomi. Jangan sampai kulturnya pertanian dan perikanan, contohnya, malah dipaksa menjadi industri.
"Saya kira desa-desa di Sulsel akan maju dan berkembang jika program-program tadi yang berbasis dengan kultur dan alam dengan sosial budaya kita, baik perikanan, kelautan maupun peternakan," kata Paiman.
"Bagaimana cara kita meningkatkan atau membangun sebuah desa, tentunya seperti yang disampaikan Pak Gubernur bahwa kita harus berdasarkan potensi dan kultur," dia menambahkan.
Baca Juga: Bahtiar Baharuddin Ingin Kembangkan Budi Daya Pisang di Sulsel