Rektor Unhas Sebut Gerakan Mahasiswa Murni untuk Kepentingan Rakyat
Pimpinan kampus seharusnya tidak melarang aksi mahasiswa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu angkat suara soal ramainya gelombang aksi demonstrasi mahasiswa belakangan ini. Rektor menyatakan bahwa gerakan mahasiswa di Makassar pada dasarnya murni untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Menurut Dwia, gerakan mahasiswa pada dasarnya bukan merupakan gerakan politik. Apa yang ditntut selama ini lewat unjuk rasa mewakili kepentingan publik. Misalnya meminta pembatalan sejumlah undang-undang, atau pembahasan revisi undang-undang dihentikan.
"Juga ada RUU yang sudah lama dibahas dan mereka minta agar segera disahkan. Itu adalah sesuatu yang menurut mahasiswa ini merupakan kebutuhan rakyat, jadi ini bukan gerakan politik,” kata Dwia dalam dialog Forum Pimpinan Perguruan Tinggi se-Makassar di Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Selasa (1/10).
Baca Juga: Prihatin Korban Demo, Mahasiswa Makassar Membentuk Tim Medis Jalanan
Baca Juga: Menristek: Tak Bisa Tindak Mahasiswanya Demo, Rektor Kena Sanksi
1. Kampus seharusnya tidak melarang aksi mahasiswa
Dialog di Unhas dihadiri 22 pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Makassar. Turut hadir Kepala Polda Sulawesi Selatan Irjen Mas Guntur Laupe dan Pj Wali Kota Makassar Iqbal Samad Suhaeb.
Rektor Unhas yang memimpin dialog, menyatakan sudah seharusnya pimpinan perguruan tinggi tidak boleh melarang aksi mahasiswa. Namun, pihak kampus juga menjaga agar gerakan mahasiswa tidak disusupi oleh provokator dan pihak-pihak berkepentingan politik. Karena itu, sejumlah langkah konkrit dalam jangka pendek perlu dipersiapkan.
" Yang paling penting adalah melakukan pendekatan dialog kepada mahasiswa. Kita juga perlu mengadakan pendampingan, terutama dalam kegiatan mereka di kampus, termasuk ketika mereka melakukan aksi keluar kampus,” ucap Dwia.