TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat Prediksi Pilkada Makassar Diikuti Tiga Pasang Calon

Kandidat masih memperebutkan dukungan dari delapan parpol

Peluncuran Pilkada Makassar 2020. IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times – Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar pada 23 September 2020 bakal diikuti tiga pasangan calon. Demikian diprediksi pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus Muhammad.

Sejauh ini sudah ada tiga kandidat yang mengantongi dukungan dari partai politik. Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto didukung partainya, NasDem.  Irman Yasin Limpo didukung PAN. Lalu Syamsu Rizal mendapat dukungan PKS dan PKB. Tapi belum ada yang memenuhi syarat pencalonan yaitu didukung parpol dengan minimal sepuluh kursi di parlemen Makassar.

Selain nama di atas, juga masih ada kandidat lain seperti bos PSM Makassar Munafri Arifuddin. Adapun sebagian parpol belum memutuskan siapa yang bakal didukung. Kandidat terus bergerak lewat sosialisasi intensif untuk meraih simpati masyarakat sekaligus meyakinkan parpol.

“Kalau melihat dinamika politik Pilkada Makassar, kemungkinan hanya ada tiga paslon saja. Sebab, untuk jalur perseorangan tidak ada yang dinyatakan memenuhi syarat,” kata Firdaus dikutip dari laman Antara, Sabtu (7/3).

Baca Juga: Dilantik, 75 Anggota PPK Mulai Bertugas untuk Pilkada Makassar 2020

1. Kekuatan besar tetap diperhitungkan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Firdaus menilai, Pilkada Makassar 2020 tidak bisa dilepaskan dari kekuatan besar. Mereka patut diperhitungkan karena bisa memengaruhi persepsi dan pilihan masyarakat.

Kekuatan yang dimaksud, antara lain mantan Gubernur Sulsel dua periode Syahrul Yasin Limpo yang kini jadi Menteri Pertanian dari NasDem. Lalu ada mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dengan pemilih loyalnya. Kemudian Nurdin Halid dengan kekuatan tokoh dan partai.

Nurdin Abdullah juga punya peran politik sebagai Gubernur Sulsel. Serta ada Aksa Mahmud melalui ketokohan dan gerbong politiknya. Sederet nama besar itu, kata Firdaus, masing-masing bakal mendorong kandidat andalannya.

2. Kandidat wakil wali kota tergantung arah koalisi parpol

Pengamat politik UIN Alauddin Makassar DR Firdaus Muhammad (kiri). Facebook Firdaus Muhammad

Saat ini kandidat wali kota Makassar rata-rata belum menentukan siapa yang bakal mendampingi di pilkada. Dengan kata lain, mereka belum memastikan pasangan atau calon wakil wali kota.

Menurut Firdaus, para kandidat masih memperhitungkan siapa paketnya. Penentuan wakil juga bakal tergantung arah koalisi parpol pendukung. Dia mencontohkan Danny Pomanto yang telah mengantongi dukungan dari NasDem, salah satu parpol dengan kursi terbanyak di DPRD Makassar. Danny disebut mesti menghitung secara matang dalam menentukan pendamping, agar parpol lain tidak lari.  

“Posisi Danny Pomanto kini masih menunggu rekomendasi dari partai lain. Bagi partai lain yang mau berkoalisi tentu akan menawarkan wakilnya dipaketkan," ujar Firdaus.

Baca Juga: Diulang karena Tanpa Pemenang, 6 Fakta Pilkada Makassar 2020    

Berita Terkini Lainnya