Pelajar Gowa Ikut Demo Diancam Tidak Dapat SKCK, LBH: Tidak Masuk Akal
17 pelajar SMA didaftar di Sistem Catatan Kepolisian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Baru-baru ini Kepolisian Resor Gowa, Sulawesi Selatan, memberikan sanksi terhadap 17 pelajar SMA yang ikut serta dalam unjuk rasa di Kota Makassar. Para pelajar dimasukkan dalam daftar pelanggar di Sistem Catatan Kepolisian, sehingga terancam tidak dapat menerima Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
SKCK, diketahui merupakan produk negara mengenai riwayat tindakan kriminal. Surat ini biasanya diperlukan untuk melanjutkan pendidikan atau melamar pekerjaan.
"Apa yang telah dilakukan para pelajar ini merupakan sebuah pelanggaran, khususnya dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998. Maka dari itu, kami akan memasukkan nama-nama mereka dalam Sistem Catatan Kepolisian, sehingga nantinya mereka tidak akan dapat menerima SKCK," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, dalam keterangan pers yang diterima IDN Times di Makassar, Rabu (2/10).
1. Ada 17 pelajar yang dimasukkan dalam Sistem Catatan Kepolisian
Sebanyak 17 pelajar asal Kabupaten Gowa, terjaring oleh petugas Polda Sulsel saat mengikuti aksi unjuk rasa di Makassar, Kamis (26/9) pekan lalu. Mereka ikut dalam gelombang demonstrasi mahasiswa dan aliansi masyarakat, yang menentang sejumlah kebijakan Pemerintah dan DPR.
Para pelajar sudah diperiksa dan didata identitasnya. Polisi juga mengambil keterangan mereka, soal maksud dan tujuan ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa.
Kepala Satuan Intelkam Polres Gowa AKP A Mahdinpat mengatakan, 17 pelajar SMA berasal dari dua sekolah berbeda. Mereka rata-rata berusia 16 dan 17 tahun.
“Mereka berinisiatif sendiri karena melihat status instagram temannya tentang rencana aksi demonstrasi di DPRD Provinsi, serta ada pula ajakan dari temannya dari sekolah lain,” kata Kasat Intel Polres Gowa.
Baca Juga: Pengeroyokan Guru di Gowa, Mendikbud: Diselesaikan Baik-baik
Baca Juga: Viral, Seorang Guru di Gowa Dikeroyok Keluarga Murid di Jam Mengajar