TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

MIWF Kembali Digelar, Ini 6 Program Spesial yang Mesti Kamu Ikuti

Pada tahun kesembilan, festival mengangkat tema People

makassarwriters.com

Makassar, IDN Times - Festival penulis terbesar di kawasan Indonesia timur, Makassar International Writers Festival (MIWF) akhirnya kembali bergulir. Festival tahunan edisi kesembilan dipusatkan di kawasan benteng Fort Rotterdam Makassar, Sulawesi Selatan, 26-29 Juni 2019.

Pada tahun ini Rumata' Artspace, kelompok mandiri berbasis masyarakat yang mengelola MIWF, mengangkat tema "People". Direktur MIWF Lily Yulianti Farid menyebut tema ini sebagai respon terhadap selesainya Pemilihan Umum di Idonesia.

"People dipilih sebagai tema karena Indonesia baru saja selesai mengadakan Pemilu dan wacana serta media arus utama dikuasai oleh urusan politik. Sementara rakyat seolah-olah hanya diperhatikan saat perebutan kekuasaan," kata Lily melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (26/6).

MIWF menawarkan beragam program yang menghubungkan penulis, seniman, aktivis, penerbit, pembaca, kaum muda, dan khalayak umum. Semua acara bisa kamu akses secara gratis, meski beberapa di antaranya tersedia dengan kuota terbatas.

Jadwal lengkap seluruh program MIWF bisa kamu pantau melalui laman resmi MIWF 2019. Bisa juga dengan mengunduh buku agenda lewat tautan yang disediakan ini. 

Dari 58 total mata acara, ada sejumlah program spesial yang sayang jika dilewatkan di MIWF. Berikut di antaranya.

Baca Juga: Tahun Kesembilan, MIWF Usung Tema "People"

Baca Juga: MIWF Jalin Pertukaran Penyair Indonesia Timur dan Inggris  

1. Pertemuan dan lokakarya lintas disiplin

Instagram/makassarwriters

MIWF kian berkembang sebagai 'Festival of Ideas' yang menjadi pertemuan seniman lintas disiplin, budayawan, aktivis, intelektual, yang ingin terhubung langsung dengan warga lokal. Festival akan menghadirkan 68 penulis dan pembicara nasional maupun internasional lewat seminar, lokakarya dan talkshow.

Para penulis dan pembicara, akan berbagi pengalaman dan cerita terkait karya-karyanya. Penulis yang hadir antara lain; Haidar Bagir, Marchella FP, Suffian Hakim (Singapura), Rosianne Watt (Inggris), Papermoon Puppet Theatre dan masih banyak lagi. Acara dipusatkan di Fort Rotterdam dan lima kampus di Makassar.

Seperti tradisi sejak awal digelarnya MIWF di tahun 2011, MIWF selalu memilih penulis muda dari kawasan timur Indonesia untuk ambil bagian dalam perayaan tahunan. 

2. Taman Baca

Flickr/Rumata Artspace

Sebuah sudut di lokasi festival yang jadi salah satu pusat aktivitas selama festival berlangsung. Taman Baca menghadirkan perpustakaan pop-up, talkshow, teater dan pertunjukan musikal. Ada juga taman bermain keluarga dan banyak lainnya.

Taman Baca terbuka di kawasan benteng Fort Rotterdam setiap hari pukul 15.00-18.00 Wita.

Baca Juga: MIWF Masuk Nominasi LBF International Excellence Awards 2019

3. A Cup of Poetry

Flickr/Rumata Artspace

Di salah satu sudut Fort Rotterdam , ada tempat berkumpul bernama Taman Rasa yang dikelilingi pelapak kuliner. Lokasi ini jadi tempat sesi pembacaan puisi setiap sore, mulai pukul 17.00 Wita. Sesi pembacaan puisi terbuka untuk umum. Siapa saja bisa bergabung untuk mendengar dan didengarkan.

MIWF kali ini mengusung konsep festival ramah lingkungan dengan slogan 'zero waste festival'. Peserta dan pengunjung bakal bersama-sama mewujudkan kampanye melarang penggunaan plastik sekali pakai. Komitmen ramah lingkungan itu ditunjukkan oleh para relawan dan tim kerja yang wajib membawa botol air minum isi ulang, serta dibentuknya unit kerja Zero Waste yang bertugas selama festival.

4. Under The Poetic Stars

makassarwriters.com

Seperti gelaran MIWF sebelumnya, panggung terbuka Under The Poetic Stars hadir setiap malam selama festival. Acara ini menyuguhkan berbagai hiburan yang segar dan menarik, seperti pembacaan karya sastra, penampilan musik dan tari, dan lainnya. 

Pada malam pembukaan, MIWF bakal memutar film dokumenter berjudul The Silent Pakarena: A Tribute to Mak Coppong. Film yang digarap sutradara Ika Mahardika dan produser Shinta Febriany memuat kisah tokoh perempuan Mak Coppong, seorang maestro tari pakarena dari Kabupaten Gowa. 

5. Peluncuran buku

Flickr/Rumata Artspace

Sejumlah penulis dan penerbit akan meluncurkan buku terbarunya di sela hajatan MIWF tahun 2019. Misalkan penulis lokal Faisal Oddang dengan buku Raymong Carver Terkubur Mie Instan di Iowa, serta Bertarung Dalam Sarung oleh Alfian Dippahatang.

Ada juga peluncuran buku terbaru Joko Pinurbo berjudul Srimenanto, serta Hijaber Jika Itulah Jalanmu karya Maman Suherman. Semua digelar di kawasan Fort Rotterdam.

Baca Juga: Pekan Ini Makassar Canangkan Gema Sabtu Bersih

Berita Terkini Lainnya