TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melaju 110 Km/Jam, Kereta Api Sulsel Siap Dukung Pariwisata

Peningkatan kecepatan memangkas waktu tempuh perjalanan

Ilustrasi kereta api Sulawesi Selatan. (Dok. Ditjen Perkeretaapian Kemenhub)

Makassar, IDN Times - Kereta api Sulawesi Selatan yang diujicoba terbatas di rute Pangkep-Maros sejak Oktober 2022 terus mengalami peningkatan kecepatan.

Direktur Jenderal Perkretaapian Risal Wasal mengatakan, kini kecepatan kereta pada layanan KA pertama di Sulawesi dapat mencapai 110 kilometer per jam. "Penyempurnaan pembangunan serta pemadatan struktur tanah dan balas pada jalur KA ini menyebabkan peningkatan kecepatan ini dapat dilakukan pada ruas-ruas tertentu," kata Risal dilansir laman Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Menhub Jajal Kereta Api di Sulsel Jalur Pangkep-Maros: Ini Sejarah!

1. Maros-Barru ditempuh selama 68 menit

Rel Kereta Api Trans Sulawesi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Ada beberapa ruas jalur yang sudah memiliki batas kecepatan hingga 100 km/jam. Di antaranya ruas KM 74 hingga KM 90 dan KM 18 hingga KM 44 pada segmen B dan segmen F.

Dengan adanya peningkatan kecepatan ini, waktu tempuh layanan KA Makassar-Parepare untuk lintas Maros-Garongkong dapat dipangkas menjadi 68 menit dari semula 86 menit.

"Tentu peningkatan kecepatan ini akan terus bertambah seiring dengan penyempurnaan pembangunan jalur yang sedang kami lakukan sampai nanti betul-betul akan dioperasikan untuk melayani masyarakat," ucap Risal.

2. Lebar rel kereta api Sulsel lebih lebar dibandingkan di Jawa-Sumatera

Pengoperasian terbatas proyek kereta api Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan. (Dok. Kemenhub)

Selain karena faktor pembangunan yang hampir rampung, Risal juga menjelaskan pengoperasian KA dengan kecepatan sedang hingga tinggi tersebut dimungkinkan karena penggunaan jalur rel dengan lepar 1435 mm. Sebagaimana diketahui, lebar jalur ini berbeda dengan jalur KA di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang umumnya menggunakan lebar rel 1067 mm.

 "Dengan lebar jalur tersebut, kereta ini nantinya dapat melaju lebih cepat dan mengangkut muatan lebih banyak daripada kereta di Jawa," kata Risal.

Risal optimistis saat dioperasikan nanti, KA Makassar-Parepare dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kawasan Sulawesi Selatan. Guna mewujudkan optimisme tersebut, Risal menjelaskan bahwa DJKA telah melakukan beragam upaya. Antara lain, dengan mendorong pemanfaatan area stasiun untuk menunjang UMKM asli masyarakat setempat.

"Mungkin ke depan di stasiun-stasiun ini akan ada kedai kopi, tempat nongkrong dan kuliner lokal, yang berasal dari UMKM yang sudah dikurasi,"  tutur Risal.

Baca Juga: Kereta Api Diyakini Berdampak Positif untuk Perekonomian Sulsel

Berita Terkini Lainnya