Maestro Sinrilik Sulsel Syarifuddin Daeng Tutu Meninggal
Daeng Tutu dikenal sebagai seniman penutur cerita dan pesan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dunia kesenian tradisional Sulawesi Selatan berduka. Maestro seni tutur Makassar sinrilik, Syarifuddin Daeng Tutu meninggal, Selasa (3/8/2021).
"Innalillahi waiinna ilaihi rojiun ,..selamat jalan Bapak Haji Syarifuddin Daeng Tutu semoga amal ibadahta di terima oleh Allahu SWT," tulis keponakan almarhum, Almawaty Sijaya, melalui akun Facebook, Selasa pagi.
Daeng Tutu meninggal di kediamannya, Jalan Malino, Kabupaten Gowa, pada usia 66 tahun. Selama hidupnya, dia dikenal sebagai pegiat sinrilik yang malang melintang. Dia populer dengan gayanya bertutur sambil memainkan keso-keso.
Baca Juga: Ingin Belajar Budaya Sulsel? Ini 5 Novel yang Wajib Kamu Baca
1. Daeng Tutu menyusul almarhum kakak yang juga maestro
Syarifuddin Daeng Tutu merupakan seniman kondang di kalangan masyarakat Makassar. Dia kerap diundang di mana-mana untuk bertutur menyampaikan pesan diiringi permainan kesok-kesok buatan sendiri.
Daeng Tutu dikenal dengan gaya khasnya yang menghibur. Tuturannya berisi petuah bijak orang terdahulu, yang dipadukan dengan kritik sosial kontemporer serta diselingi gurauan yang dinikmati penonton.
Almarhum menyusul sang kakak, yang juga maestro sinrilik, yang lebih dulu meninggal pada tahun 2010.
Baca Juga: Dari Beddu ke Maudu' Lompoa: Jejak Akulturasi Islam dan Budaya Sulsel