Kepala BNPB Minta Pengungsi Gempa Mamuju Kembali ke Rumah
Masyarakat diminta tidak panik berlebihan soal gempa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat, tidak panik berlebihan, pascagempa Magnitudo 5,8 pada Rabu (6/8/2022).
Kepala BNPB mengatakan, sebagian masyarakat Mamuju memilih tinggal di pengungsian karena trauma atas peristiwa gempa M 6,2 pada Januari 2021. Selain itu, di masyarakat beredar kabar hoaks mengenai ramalan gempa susulan yang lebih besar.
Suharyanto meminta pemerintah daerah setempat bersama BMKG dapat terus memberikan pemahaman yang benar terkait fakta dari fenomena gempabumi.
“Mohon disampaikan kepada masyarakat untuk tidak usah panik. Yang masih berada di tempat pengungsian di dataran tinggi agar turun dan kembali ke rumah,” kata Suharyanto, dikutip dari laman BNPB, Jumat (10/6/2022).
Pada Kamis (9/6/2022), Kepala BNPB meninjau penanganan darurat gempa di Mamuju. Dia juga memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Gempabumi M 5.8 di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat.
Baca Juga: Daryono BMKG: Jangan Percaya Ramalan Gempa M 6,0 di Mamuju!
1. Pemda diminta membentuk Posko Tanggap Darurat
Kepala BNPB meminta agar pemerintah daerah setempat segera menetapkan status tanggap darurat bencana, dan membentuk Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat penanganan bencana gempabumi M 5.8 Mamuju. Hal ini diperlukan agar kaji cepat kebutuhan, pendataan dan distribusi bantuan dapat lebih terorganisir dan optimal.
Di samping itu, dalam upaya penanganan darurat, Suharyanto meminta pemerintah daerah agar mengutamakan keselamatan masyarakat. Sebab, keselamatan adalah hukum yang tertinggi dalam penaggulangan bencana, sebagaimana yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo.
"Mohon setelah ini status tanggap darurat. Disusun organisasinya, dilihat tingkat kerusakannya. Sehingga kegiatan tanggap darurat bisa terpadu,” kata Suharyanto.
“Jangan sampai ada masyarakat yang tidak tertangani. Keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Itu Bapak Presiden selalu menekankan itu,” imbuhnya.
Baca Juga: Tidak Ada Korban Jiwa, 17 Korban Luka Akibat Gempa di Mamuju Sulbar