TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenhub: Segmen III Proyek KA Sulsel Hampir Rampung

Saat ini penyelesaian Segmen III sepanjang 67,1 KM

Rel Kereta Api Trans Sulawesi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Makassar, IDN Times - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melaporkan bahwa pengerjaan jalur kereta api di Sulawesi Selatan sesuai jadwal. Saat ini pengerjaan segmen tiga mencapai rata-rata 84 persen di wilayah Kabupaten Maros, dan 94 persen di wilayah Kabupaten Pangkep.

KA di Sulsel ditargetkan mulai beroperasi pada Oktober 2021, dengan jalur Kabupaten Maros-Pangkep-Barru. Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulsel Andi Amanna Gappa optimistis dengan target penyelesaian pembangunan jalur kereta tersebut.

“Kami sampaikan apresiasi kepada masyarakat dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi serta mendukung pembangunan jalur kereta api ini,” kata Gappa, di laman Kementerian Perhubungan, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: Pembebasan Lahan 100 Persen, Kereta Api Sulsel Beroperasi Oktober 2022

1. Segmen III sepanjang 67,1 km

Ilustrasi kereta api (IDN Times/Arief Rahmat)

Gappa menyebut, dukungan masyarakat dan Pemerintah Daerah memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan. Dia menyinggung soal proses panjang dalam penyelesaian pengadaan tanah.

Gappa menerangkan, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan jalur untuk Segmen I sepanjang 16,1 KM dan Segmen II sepanjang 26,1 KM. Saat ini sedang dalam penyelesaian Segmen III sepanjang 67,1 KM dari Kabupaten Pangkep-Kabupaten Maros.

“Di samping pembangunan jalur mainline, juga dibangun siding track untuk akses menuju stasiun pelabuhan terpadu di Garongkong sepanjang 4,7 km dan siding track menuju Tonasa sepanjang 9,7 km oleh KPBU,” Gappa menjelaskan.

2. Kereta api menunjang industri dan pariwisata

Proyek kereta api Trans Sulawesi jalur Makassar-Parepare. (Dok. Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan)

Pembangunan siding track pada proyek ini dimaksudkan untuk menyediakan akses dari pusat-pusat produksi menuju pelabuhan guna mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan setempat. Sebab, kawasan Maros-Barru memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Pada Mei 2022 dilaporkan bahwa potensi semen yang dapat diangkut 6.000 - 10.000 ton/bulan dari Tonasa dan hampir 3,5 juta ton/tahun dari Bosowa menuju Pelabuhan Garongkong dengan menggunakan kereta api.

Selain potensi angkutan semen, jalur kereta api ini juga diharapkan dapat memaksimalkan potensi pariwisata di kawasan Maros-Barru. Gappa berharap saat jalur ini dioperasikan pada Oktober 2022, dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

“Kawasan ini terkenal dengan wisata geopark, pantai, hingga kuliner yang sangat berpotensi menarik wisatawan jika terhubung dengan kereta api,” kata Gappa.

Baca Juga: Danny Inginkan Rel Kereta Api Melayang untuk Jalur Makassar-Parepare

Berita Terkini Lainnya