TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hitungan BMKG, Sore Ini Hilal Ramadan Sudah di Atas Ufuk

Penetapan 1 Ramadan menunggu sidang isbat Kementerian Agama

Ilustrasi pengamatan hilal. IDN Times/Rangga Erfizal

Makassar, IDN Times – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hilal sebagai penanda awal Ramadan 1442 Hijriah akan terlihat pada Kamis (23/4) sore nanti. Menurut perhitungan di Sulawesi Selatan, hilal akan positif atau berada di atas ufuk, sesaat setelah matahari terbenam.

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Darmawan mengatakan, sore nanti akan digelar pengamatan hilal secara serentak. Hasilnya jadi rujukan untuk penetapan 1 Ramadan oleh Kementerian Agama.

“Semoga bisa kita lihat. Tetapi keputusan masuk 1 Ramadannya kita serahkan ke pemerintah, yaitu melalui sidang isbat pada malam hari ini,” kata Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar Darmawan, lewat keterangan pers, Kamis.

Baca Juga: Kemenag Pantau Hilal Ramadan di 82 Titik, Ini Daftar Lokasinya

1. Hilal rata-rata terlihat pada ketingggian 3 derajat 12 menit

Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan. Dok. IDN Times/Istimewa

Darmawan menjelaskan bahwa menurut hasil ijtima Kamis pagi, di Sulsel matahari akan terbenam pada pukul 17.59 Wita. Sedangkan hilal terbenam pukul 18.15 Wita. Menurut perhitungan, hilal akan berada di atas horizon, pada ketinggian rata-rata 3 derajat 12 menit. Hilal diperkirakan berada di atas ufuk selama 16 menit 34 detik.

Di Makassar, diperkirakan hilal berada di atas horizon pada ketinggian 3 derajat 20 menit. Sehingga disimpulkan bahwa hilal positif atau berada di atas ufuk.

“Kita akan berupaya melihat melalui pengamatan kami bekerja sama dengan Kementerian Agama. Semoga bisa kita lihat,” ucap Darmawan.

2. Pengamatan hilal digelar tertutup di tengah wabah COVID-19

Ilustrasi kegiatan rukyatulhilal (Dok. RRI)

Darmawan mengungkapkan bahwa pengamatan hilal awal Ramadan di Sulsel tahun ini berbeda dengan biasanya. Pengamatan hilal akan digelar secara mandiri di atas atap Gedung BMKG Makassar, tidak dilakukan bersama Kanwil Agama Sulsel dan ormas Islam lainnya.

“Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Makassar, yang sudah ditetapkan sebagai zona merah,” katanya.

Hasil pengamatan hilal akan dilaporkan kepada Kanwil kemenag Sulsel secara daring, untuk diteruskan kepada Kemenag di Jakarta. Bersama hasil pengamatan hilal di daerah lain, Kemenag lalu menetapkan tanggal 1 Ramadan lewat siding isbat.

Baca Juga: Begini Skenario Sidang Isbat Ramadan 1441 H saat Pandemik Virus Corona

Berita Terkini Lainnya