TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

H-5, Simak Ajakan Para Paslon di Pilkada Makassar 

Seri debat ke-3 Pilkada Makassar selesai digelar di Jakarta

Debat ketiga Pilkada Makassar. Dok. KPU Makassar

Makassar, IDN Times – Debat ketiga Pilkada Makassar selesai digelar di Jakarta, Jumat siang (4/12/2020). Di akhir debat, empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota diberi kesempatan menyampaikan pernyataan penutup alias closing statement.

Pernyataan para paslon berisi ajakan ke TPS pada 9 Desember 2020 serta memilih kandidat yang tepat. Ajakan disampaikan berakhirnya masa kampanye, yang ditandai masa tenang pada 6-8 Desember 2020. Para paslon juga menyampaikan pandangannya terhadap sesama kandidat.

Berikut pernyataan penutup para paslon Pilkada Makassar pada seri terakhir debat yang dikutip dari siaran langsung di iNews TV.

Baca Juga: Beda Sikap Paslon Pilkada Makassar soal Pembukaan Sekolah

1. Adama ajak masyarakat pilih kandidat yang sudah beri bukti

Dok. KPU Makassar

Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto:

Masyarakat tidak akan pilih yang omong kosong. Insya Allah dia akan pilih yang terbukti, karena satu bukti lebih baik dari seribu janji. Mari saudara-saudaraku se-Kota Makassar kita ke TPS dan pilih nomor 1.

Fatmawati Rusdi:

Kepada paslon lain, kita bertarung di pilkada ini untuk ide dan gagasan. Menjunjung tinggi sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi. Jangan biarkan demokrasi ini penuh dengan fitnah, hoaks, dan adu domba. Tidak akan menggoyahkan tentunya pemilih Makassar yang cerdas, karena mereka melihat bukti nyata.

2. Appi-Rahman ingin pilkada damai dan berkualitas

Dok. KPU Makassar

Munafri Arifuddin:

Mari bangkit, Makassar yang jauh lebih baik. Kami tidak ingin lagi terjadi kekerasan dalam pilkada, seperti yang dialami saudara kami... Kami ingin pilkada damai yang memberikan martabat, dan pilkada yang jujur yang akan memberikan pemimpin berkualitas.

Abdul Rahman Bando:

Sejak awal kami telah mendedikasikan diri sebagai panglima terdepan dalam pembantu pemerintah mendukung menyelesaikan COVID-19 dan dampaknya, seperti kemerosotan ekonomi, penurunan kualitas hidup, penambahan pengangguran, dan peningkatan kemiskinan di makassar. Tapi kami tidak bisa sendiri. Tanpa partisipasi dukungan seluruh warga kota maka kita tidak bisa selesaikan covid. Dibutuhkan ikhtiar dan keseriusan untuk menangani pandemi dan membangkitkan ekonomi kota makassar.

3. Dilan: harga diri kita terlalu rendah dinilai dengan rupiah

Dok. KPU Makassar

Syamsu Rizal:

Saudaraku, tidak tega rasanya kami memberikan uang dalam amplop. Karena harga diri kita terlalu rendah dinilai dengan rupiah. Maafkan Dilan jika tak lakukan kekerasan apalagi saling hujat. Karena millennials tidak suka pemimpin yang arogan apalagi angkuh.

Fadli Ananda:

Deng Ical dan dr. Fadli Ananda tidak punya potongan pembohong, penebar fitnah dan penebar omong kosong. Kami hanya tau menoolong dan bergotoyong royong.

Baca Juga: Millennial Makassar, Ini Tawaran 4 Calon Wali Kota untuk Generasimu

Berita Terkini Lainnya