TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Empat Bakal Calon Bupati di Sulsel Hampir Pasti Kendarai Golkar

Kriterianya petahana, kandidat tunggal, dan ketua Golkar

Ketua Bappilu Partai Golkar Sulsel Kadir Halid. IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sulawesi Selatan tengah memproses penjaringan kandidat, jelang pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020. Sejauh ini ada 43 kandidat yang bersaing mendapatkan dukungan partai, pada pilkada di 12 kabupaten/kota.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sulsel Kadir Halid mengatakan, di antara para kandidat, ada empat yang sudah hampir dipastikan meraih tiket partai berlambang beringin. Masing-masing untuk Kabupaten Soppeng, Kepulauan Selayar, Luwu Utara, dan Luwu Timur.

"Sudah hampir 90 persen didukung. Tapi kita bicara kandidat bupati ya, belum pasangannya," kata Kadir di sela uji kompetensi kandidat penjaringan Golkar Sulsel di Makassar, Senin (23/12).

1. Penjaringan di empat daerah diikuti kandidat tunggal

Bupati Selayar Basli Ali. Humas Pemprov Sulsel

Empat kandidat yang berpeluang mengendarai Golkar, merupakan bupati atau inkumben di daerahnya masing-masing. Mereka ialah M Basli Ali di Kepulauan Selayar, Andi Kaswadi Razak di Soppeng, M Thorig Husler di Luwu Timur, dan Indah Putri Indriani di Luwu Utara.

Di sisi lain, empat kandidat tersebut merupakan pendaftar tunggal pada penjaringan yang digelar oleh Golkar di daerahnya. Tiga di antaranya juga berstatus ketua DPD II Golkar, sedangkan Indah merupakan istri ketua Golkar di Luwu Utara.

Baca Juga: Golkar Sulsel Bentuk Tim 9 untuk Hadapi Pilkada 2020, Ini Tugasnya

2. Kandidat bisa dijegal jika pasangannya tak direstui Golkar

Ilustrasi surat suara pilkada. IDN Times/Sukma Shakti

Kandidat kepala daerah yang ikut penjaringan di Partai Golkar wajib mengikuti sejumlah tahap seleksi. Di antaranya tes wawancara dan uji kompetensi yang digelar oleh DPD tingkat provinsi.

Kadir Halid menjelaskan, keputusan akhir soal kandidat yang didukung menjadi wewenang DPP Golkar. Soal nama yang disebut di atas, Kadir pun menyebutnya punya peluang besar. Selanjutnya, bagaimana masing-masing kandidat meyakinkan DPP soal pendamping atau bakal calon wakil bupati.

"Nanti tiap kandidat diminta menyetorkan tiga nama wakil. Mereka dipanggil DPP, ditanya mengapa memilihnya. Bisa saja ada yang gugur kalau tidak cocok pasangannya," kata Kadir.

Baca Juga: Jaring Kandidat Kepala Daerah, Golkar Sulsel Tanya Kemampuan Finansial

Berita Terkini Lainnya