Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Petani di Barru Tekan Biaya Operasional Berkat Electrifying Agriculture

WhatsApp Image 2025-07-01 at 11.15.33.jpeg
Melalui program Electrifying Agriculture (EA), petugas PLN memasang kWh meter sebesar 3.500 Volt Ampere (VA) di sebuah kawasan persawahan di Dusun Lapinceng, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui program Electrifying Agriculture (EA) mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Salah satunya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, yang mampu meningkatkan produksi dan menekan biaya operasional hingga lebih hemat 55 persen.

Petani setempat sebelumnya bergantung pada tadah hujan dan bahan bakar untuk mesin diesel. Kini, berkat listrik PLN, proses pengairan menjadi lebih mudah dan biaya operasional dapat ditekan.

"Kami tentu menyambut baik program elektrifikasi pompanisasi ini. Kami telah merasakan keuntungan dari kemudahan dalam proses pengairan dan penghematan biaya operasional," ujar Ketua Kelompok Tani Makkawarue, Andi Tenri Dolo, dalam siaran pers, Selasa (1/7/2025).

1. Petani tidak bergantung lagi kepada pompa diesel

WhatsApp Image 2025-07-01 at 11.14.27.jpeg
Pompanisasi di Dusun Lapinceng, Kabupaten Barru kini lebih hemat biaya operasional dan lebih andal berkat program Electrifying Agriculture dari PLN. (Dok. Istimewa)

Andi Tenri mengaku telah merasakan manfaat program EA PLN dengan daya listrik sebesar 3.500 Volt Ampere (VA) melalui Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), serta kemudahan proses pengairan dengan biaya operasional yang lebih hemat.

"Sebelumnya, kami hanya mengandalkan tadah hujan, sehingga saat musim kemarau para petani di Dusun Lapinceng cenderung memanfaatkan mesin diesel sebagai sumber energi utama untuk mengairi sawah, padahal biaya operasionalnya cukup tinggi," kata Andi Tenri.

Andi Tenri mencatat bahwa sebelum menggunakan listrik PLN, dirinya menghabiskan 196 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) per panen dengan total biaya Rp1,9 juta untuk mengaliri sawah seluas lima hektare. "Alhamdulillah, dengan hadirnya listrik PLN saya hanya menghabiskan biaya Rp840 ribu untuk membeli token per panen. Artinya, ini bisa menghemat hingga 55 persen,” ungkap Andi Tenri.

2. Elektrifikasi diharapkan mampu meningkatkan hasil panen

WhatsApp Image 2025-07-01 at 11.14.52.jpeg
Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari (paling kiri) dan Manager PLN UP3 Parepare, Agung Pratomo (kanan) tengah mengecek pasokan listrik untuk kelancaran pompanisasi sawah di Dusun Lapinceng, Kabupaten Barru. (Dok. Istimewa)

Dalam acara penyalaan listrik pompanisasi sawah dengan tajuk Bersatu Menyalakan Harapan untuk Pertanian Sejahtera yang juga merupakan sinergi antara Polres Barru, Pemkab Barru, dan PLN di Dusun Lapinceng, Kabupaten Barru, pada Senin (30/6/2025), Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari mengucapkan terima kasih kepada PLN dan Polres Barru atas sinergitas program listrik masuk sawah.

"Program ini menjadi contoh kolaborasi sukses antara PLN, Pemerintah, dan Polres Barru. Dukungan listrik pompanisasi diharapkan terus diperluas ke daerah lain di Kabupaten Barru yang jumlahnya ada 14 titik," ujar Andi Ina Kartika Sari.

Ia juga optimis dengan hadirnya elektrifikasi pompanisasi dapat meningkatkan hasil panen. "Kami optimis agar program ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada PLN karena program ini juga mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan. Selain itu, kami juga mengapresiasi bantuan PLN yang telah memberikan pasang baru listrik gratis bagi lima masyarakat kami," kata Andi Ina Kartika Sari.

3. Upaya mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia

WhatsApp Image 2025-07-01 at 11.15.25.jpeg
Pompanisasi di Dusun Lapinceng, Kabupaten Barru kini lebih hemat biaya operasional dan lebih andal berkat program Electrifying Agriculture dari PLN. (Dok. Istimewa)

Pada kesempatan yang berbeda, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah menjelaskan tujuan program Electrifying Agriculture. Lewat program itu, PLN hadir untuk membantu meningkatkan produktivitas usaha masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, hingga perikanan dalam rangka mendukung program pemerintah, yaitu ketahanan pangan.

"Program ini adalah bagian dari Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan bahwa pasokan pangan kita dapat mencukupi dan mencapai swasembada pangan. Kami berkomitmen terus mendukung program pemerintah dan akan terus berinovasi dengan sistem kelistrikan yang andal dan membawa manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya sekadar menerangi, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," kata Edyansyah.

Edyansyah menambahkan bahwa program EA dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik. “Melalui program ini, kami berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik, ekosistem pertanian menjadi lebih modern, yang kemudian berdampak pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Edyansyah.

Edyansyah merinci, per Mei 2025 total pelanggan Electrifying Agriculture di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat sebanyak 3.911 pelanggan, dengan total daya terpasang sebesar 194.949 kiloVolt Ampere (kVA).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us