Kasus COVID-19 di Proyek Apartemen, Sudirman: Cukup Isolasi

08 Jun 2021, 14:45 WIB

Lokasi proyek pembangunan apartemen mewah di Makassar yang disegel petugas. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Kasus COVID-19 pada kelompok pekerja proyek apartemen di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikhawatirkan memunculkan klaster baru. Sejauh ini sudah ada 78 di antara ratusan pekerja yang terkonfirmasi positif.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyatakan telah menerima laporan resmi terkait kasus itu. Dia menekankan bahwa para pekerja yang terkonfirmasi positif sudah ditangani dan mendapatkan perawatan.

"Wali kota sudah laporkan ke kita dan kita minta itu untuk diisolasi. Paling tidak yang betul-betul bergejala dibawa ke rumah sakit. Kemudian ada beberapa yang harus isolasi mandiri," ucap Sudirman, Selasa (8/6/2021).

1. Makassar masih zona oranye

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Selama ini, kata Sudirman, Kota Makassar belum pernah keluar dari zona oranye penyebaran virus corona. Karena itu, dia menekankan adanya penanganan yang lebih tanpa mengorbankan hal lain.

"Tetapi tentu gerakan itu jangan sampai membuat sistem ekonomi juga terhambat. Kita tidak mau, harus ada perimbangan," jelasnya.

2. Akses jalan di sekitar lokasi proyek tidak perlu ditutup

Proyek pembangunan apartemen di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Sulawesi Selatan/Istimewa

Soal temuan kasus COVID-19 di kalangan pekerja, Sudirman meminta petugas tidak menutup akses pada jalan-jalan di sekitar lokasi proyek. Apalagi saat ini Makassar masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Saat ini, area proyek ditutup supaya tidak ada lagi aktivitas. Setidaknya penutupan bisa mencegah penularan lebih lanjut.

"Jadi kalau ada memang terkonfirmasi, isolasinya cuma di tempat itu saja, itu pun tidak menutup sampai satu RT," ucap Sudirman.

3. Sudah 78 orang dinyatakan positif

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Sebelumnya sebanyak 78 orang dinyatakan positif di antara pekerja proyek apartemen. Jumlah itu diperkirakan masih bertambah karena hasil pemeriksaan belum keluar semua.

Virus yang menyerang para pekerja tersebut dikhawatirkan merupakan varian baru COVID-19. Namun Sudirman mengaku belum menerima laporan soal itu.

"Belum ada sampai sekarang. Baru mungkin indikasi, cuma laporan dari dinas kesehatan belum ada," kata Sudirman.