Disdik Sulsel Siapkan Jalur Swasta untuk Siswa Tak Tertampung di SMA Negeri

- Penyaluran guru negeri ke sekolah swasta untuk tekan biaya operasional
- Komunikasi dengan pihak swasta agar orang tua tidak dibebani biaya
- Keterbatasan kuota tidak boleh jadi alasan anak putus sekolah
Makassar, IDN Times - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi persoalan ribuan calon siswa yang tidak tertampung di SMA. Langkah ini diambil agar seluruh anak tetap dapat melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya tambahan.
Di Makassar misalnya, dari total 22 ribu lebih pendaftar SMA negeri di Makassar pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, hanya 8.508 kursi yang tersedia. Artinya, lebih dari 13 ribu calon siswa dipastikan tidak tertampung di sekolah negeri.
"Tidak mungkin sekolah negeri bisa menampung semua. Kuotanya saya belum tahu berapa sekarang. Yang jelasnya nanti mekanisme kita yang tidak tertampung setelah selesai SPMB ini, kita nmau arahkan masuk ke sekolah swasta," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin, Selasa (17/6/2025).
1. Siapkan penyaluran guru negeri ke sekolah swasta

Iqbal menjelaskan bahwa penyaluran guru negeri ke sekolah swasta akan membantu sekolah swasta menekan biaya operasional. Dengan demikian, orang tua tidak lagi dibebani pungutan biaya pendidikan.
Dia menjelaskan jika guru negeri dikirim ke sekolah swasta, pihak yayasan tidak perlu lagi memikirkan biaya untuk guru. Dia menilai hal itu bisa menghilangkan pungutan biaya dari orang tua siswa.
"Akhirnya orang tua tidak perlu lagi memberikan bantuan atau mengumpulkan uang untuk biaya masuk anaknya di sekolah swasta karena sudah tidak ada lagi biaya yang perlu dikeluarkan," katanya.
2. Komunikasi dengan pihak swasta agar orang tua tidak dibebani biaya

Disdik Sulsel telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak sekolah swasta di Sulsel, untuk menyusun mekanisme penerimaan siswa dan penempatan guru tersebut. Selain itu, Disdik juga mempersiapkan opsi sekolah online agar semua anak tetap bisa mengakses pendidikan.
"Makanya ini juga yang kita nanti diskusikan dengan mereka ketika kita salurkan anak-anak ke swasta, jangan ada pembayaran juga. Kan sudah ada juga mereka terima dari dana BOS terkait dengan jumlah siswa. Kan itu sudah cukup," jelas Iqbal.
3. Keterbatasan kuota tidak boleh jadi alasan anak putus sekolah

Selain mengarahkan siswa ke jalur swasta, Disdik juga terus memantau jalur SPMB berikutnya. Hasil jalur domisili telah diumumkan pada Senin, 16 Juni 2025.
Selanjutnya, pendaftaran jalur prestasi akan dibuka pada 21-23 Juni 2025. Jalur ini menjadi kesempatan terakhir bagi calon siswa untuk bisa masuk ke sekolah negeri.
Iqbal menegaskan bahwa seluruh langkah yang disiapkan bertujuan agar semua anak tetap bisa bersekolah. Dia menyebut keterbatasan kuota di sekolah negeri tidak boleh menjadi alasan anak putus sekolah.
"Tahun ini diusahakan memang bagaimana anak-anak bisa sekolah semua. Termasuk kita siapkan itu sekolah online," kata dia.