Ancaman Mendagri Jadi Motivasi Kejar Vaksinasi di Sulsel

18 Des 2021, 15:38 WIB

Mobile Vaccinator Pemprov Sulsel. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan berharap ancaman sanksi dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bisa jadi motivasi pemerintah daerah untuk mengejar target vaksinasi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Muhammadong mengatakan, pihaknya sudah mendengar soal adanya ancaman tersebut. Sulsel terus bekerja mengejar target 70 persen cakupan vaksinasi hingga akhir Desember 2021.

"Saya kira Pemerintah Daerah (Pemda) juga akan berlomba-lomba untuk mendapatkan targetnya (cakupan vaksinasi 70 persen) karena adanya sanksi dari Mendagri," kata Muhammadong dikutip dari Antara, Sabtu (18/12/2021).

1. Capaian vaksinasi belum sampai 60 persen

Default Image IDN

Berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), hingga 16 Desember 2021, capaian vaksinasi COVID-19 di Sulsel untuk dosis satu telah mencapai 56,85 persen.

Rinciannya, 4.012.358 orang sudah divaksin dari total sasaran 7.058.141 orang. Sementara capaian untuk dosis kedua hari mencapai 35,82 persen atau 2.528.224 orang.

2. Lima daerah dengan capaian vaksinasi terendah

Default Image IDN

Ada lima daerah di Sulsel yang masih rendah capaian vaksinasinya. Masing-masing Kabupaten Jeneponto (37,44 persen), Kabupaten Luwu Utara (39,02), Kabupaten Bantaeng (43,18 persen), Kabupaten Bulukumba (43, 65 persen), dan Kabupaten Selayar 45,73 persen.

Menurut Muhammadong, cakupan vaksinasi di daerah itu memang terkesan stagnan. Seperti halnya Kabupaten Jeneponto yang posisinya selalu berada di bawah dibandingkan kabupaten lain. Namun jika melihat angkanya, sudah ada perkembangan.

"Kenapa Jeneponto tidak meninggalkan tempatnya? (dibawah), karena saat ingin memburu ketertinggalan, kabupaten lain juga terus berupaya bergerak naik," katanya.

3. Mendagri ancam sanksi jika capaian vaksinasi rendah

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ketika memimpin rapat (ANTARA FOTO/Puspen Kemendagri)

Mendagri Tito Karnavian mengatakan di akhir 2021, pihaknya akan melakukan evaluasi bagi daerah yang tidak mencapai target 70 persen angka vaksin dosis pertamanya.

Bagi daerah yang tidak mencapai target 70 persen, akan dievaluasi atau diberikan sanksi berupa teguran dan akan diberikan sanksi berupa disinsentif atau tidak akan diberikan tambahan dana insentif daerah.

"Jadi kita berharap kabupaten dan kota berkompetisi dengan inovasi-inovasi untuk mendorong percepatan cakupannya," kata Muhammadong.