Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11.390 Calon Bertarung pada Pemilihan RT/RW Serentak 3 Desember

Ilustrasi pemilu (IDN Times/Esti Suryani)
Ilustrasi pemilu (IDN Times/Esti Suryani)

Makassar, IDN Times – Geliat demokrasi di Kota Makassar memasuki babak baru. Untuk pertama kalinya, Pemerintah Kota Makassar akan menggelar pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) secara serentak pada 3 Desember 2025.

Sebanyak 11.390 calon, terdiri atas 9.211 calon Ketua RT dan 2.169 calon Ketua RW, telah ditetapkan untuk memperebutkan 6.027 kursi RT dan 1.005 kursi RW di seluruh Makassar. Jumlah tersebut merupakan hasil proses pendaftaran yang berlangsung pada 22–24 November 2025 di 15 kecamatan. Penetapan calon dilakukan 25 November, disusul pencabutan nomor urut sehari setelahnya.

1. Pemkot pastikan pemiluhan tetap sesuai jadwal

Balai Kota Makassar. (IDN Times/Ashrawi Muin)
Balai Kota Makassar. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar, A. Anshar, menegaskan bahwa seluruh tahapan pemilihan berjalan sesuai mekanisme. Karena itu, tidak ada rencana penundaan pelaksanaan.

“Tidak ada penundaan, sebab seluruh tahapan telah berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).

Menurut Anshar, saat ini proses demokrasi tingkat lingkungan itu telah memasuki tahapan akhir, termasuk masa sosialisasi atau kampanye terbatas. “Semua proses sudah sesuai mekanisme. Karena itu, pemilihan tetap dilaksanakan pada tanggal 3 Desember tanpa ada penundaan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemilihan RT/RW bukan sekadar rutinitas lima tahunan. Pemilihan langsung oleh warga ini merupakan bagian dari visi-misi Pemerintah Kota Makassar yang tertuang dalam RPJMD.

“Ini selaras dengan arah kebijakan dan semangat Pemerintah Kota Makassar untuk menghadirkan tata kelola yang lebih responsif kepada masyarakat,” tambahnya.

2. Pengamat Unhas: Contoh demokrasi langsung yang mendidik

Ilustrasi pemilu (IDN Times/Agung Sedana)
Ilustrasi pemilu (IDN Times/Agung Sedana)

Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Dr. Adi Suryadi Culla, menilai pemilihan RT/RW serentak yang digelar Pemkot Makassar merupakan langkah positif dalam memperkuat praktik demokrasi langsung di level paling bawah.

“Pemkot Makassar telah mengambil langkah baik dengan menggelar pemilihan RT/RW secara serentak. Ini memberikan nilai demokrasi langsung bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin di tingkat bawah,” ujarnya.

Namun ia mengingatkan pentingnya kesiapan teknis, termasuk alokasi anggaran yang kuat dan sistem pengawasan yang memadai. Sosialisasi peraturan daerah dan petunjuk teknis pemilihan juga dinilai krusial.

“Yang pasti, sosialisasi harus dilakukan secara masif. Harapan kita, masyarakat siap memahami dan menjalankan aturan,” jelasnya.

Adi juga menyinggung pengalaman serupa di DKI Jakarta yang dinilai berhasil karena persiapan anggaran yang baik dan sosialisasi panjang hingga tingkat kelurahan.

“Setiap pesta demokrasi pasti membutuhkan ongkos, selain kesiapan, masyarakat yang terlibat. Tantangannya tidak sesederhana,” tambahnya.

Ia bahkan membagikan pengalamannya saat menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, ketika ia terlibat langsung dalam pemilihan RT/RW pertama di Jakarta, bahkan pernah terpilih sebagai Ketua RT.

Ia berharap pengalaman baik itu dapat menjadi pembelajaran bagi Makassar.

“Sehingga pelaksanaan pemilihan RT/RW Serentak pada 3 Desember 2025 dapat berjalan lancar, tertib, dan sukses,” ujarnya.

3. Sebaran jumlah calon di 15 Kecamatan

Ilustrasi pemilu (IDN Times/Agung Sedana)
Ilustrasi pemilu (IDN Times/Agung Sedana)

Masa kampanye terbatas berlangsung 27–29 November 2025. Pada saat yang sama, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berpatokan pada Kartu Keluarga juga telah rampung.

Di berbagai kecamatan, para calon mulai menyapa warga, memperkenalkan visi masing-masing, dan merajut kepercayaan. Warga pun mulai menimbang sosok yang dianggap paling layak memimpin lingkungan terdekat mereka.

Dari 15 kecamatan, antusiasme warga tergambar jelas dari jumlah calon yang mendaftar. Kecamatan Biringkanaya mencatat jumlah calon terbanyak dengan 1.360 orang (1.103 calon RT dan 257 calon RW). Disusul Tamalate dengan 1.349 calon serta Rappocini dengan 1.220 calon. Sementara Kecamatan Sangkarang menjadi wilayah dengan peserta paling sedikit, yakni 157 calon.

Berikut sebaran calon Ketua RT dan RW:

1. Biringkanaya – RT: 1.103 | RW: 257
2. Tamalanrea – RT: 587 | RW: 138
3. Manggala – RT: 731 | RW: 179
4. Panakkukang – RT: 799 | RW: 186
5. Rappocini – RT: 991 | RW: 229
6. Tamalate – RT: 1.092 | RW: 257
7. Mariso – RT: 422 | RW: 121
8. Mamajang – RT: 518 | RW: 99
9. Makassar – RT: 735 | RW: 157
10. Ujung Pandang – RT: 190 | RW: 69
11. Tallo – RT: 928 | RW: 179
12. Ujung Tanah – RT: 276 | RW: 57
13. Bontoala – RT: 436 | RW: 121
14. Wajo – RT: 260 | RW: 86
15. Sangkarang – RT: 123 | RW: 34

Share
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Satu Tahun Setelah Pilkada Makassar, Appi Refleksikan Kemenangan dan Janji Politik

28 Nov 2025, 11:08 WIBNews