Kronologi 500 Ton Beras Bulog Pinrang Disebut Hilang dari Gudang

Eks Pincab Bulog Pinrang akui langgar prosedur

Makassar, IDN Times - Kasus 500 ton beras hilang dari gudang penyimpanan Bulog Bittoeng di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), kini dalam penyelidikan polisi.

Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis mengatakan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait hilangnya beras 500 ton di gudang Bulog Pinrang.

"Sedangkan saksi-saksi sebelumnya kami periksa. Dan yang baru sudah memberikan klarifikasi sebanyak lima orang," kata Muhalis dikutip ANTARA, Selasa, 22 November 2022.

Eks Pimpinan Cabang (Pincab) Bulog Pinrang, Radityo W. Putra Sikado yang dicopot karena kasus ini, menjelaskan kronologi hilangnya 500 ton beras dari gudang Bulog.

1. Beras dipinjamkan ke mitra Bulog

Kronologi 500 Ton Beras Bulog Pinrang Disebut Hilang dari GudangIlustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Dalam konferensi per di Makassar, Radityo membantah kabar beras 500 ton di gudang Bulog Pinrang hilang. Ia mengatakan, beras itu diambil pihak ketiga atau perusahaan rekanan Bulog.

"Saya katakan beras ini bukan hilang tapi beras ini diambil oleh pihak ketiga," kata Radityo, Jumat (25/11/2022).

Pihak ketiga yang dimaksud Radityo yaitu CV Sabang Merauke Persada (SMP) yang dimiliki oleh pria bernama Irfan asal Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang. Radityo mengakui bahwa pihaknya meminjamkan beras sebanyak 500 ton itu kepada Irfan.

2. Kronologi hilangnya 500 ton beras Bulog Pinrang

Kronologi 500 Ton Beras Bulog Pinrang Disebut Hilang dari GudangIDN Times/Hendra Simanjuntak

Pelanggaran prosedur pengeluaran beras memang terjadi di Bulog Pinrang. Itu diakui sendiri oleh Radityo. Menurutnya, mekanisme penyaluran seharusnya hanya terbagi dua, kata dia, yaitu melalui distributor atau pihak ketiga/rekanan dan melalui ritel.

Namun, rekanan meminta dipinjamkan beras untuk dijual melalui program KPSA (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) sebesar Rp8.300 per kilogram. Rekanan mengajukan permohonan awal untuk pengambilan beras dengan jangka waktu satu bulan. Namun di tengah perjalanan, tidak ada pengembalian dari rekanan.

"Saya akui kalau saat pengambilan itu memang tidak melalui prosedur," kata Radityo.

3. Eks Pincab Bulog Pinrang mengaku dikibuli

Kronologi 500 Ton Beras Bulog Pinrang Disebut Hilang dari GudangRadityo W. Putra Sikado (tengah) selaku eks Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang saat konferensi pers di Makassar, Jumat (25/11/1011). IDN Times/Ashrawi Muin

Radityo mengatakan, dirinya tak langsung mengiyakan tawaran Irfan lantaran merasa tidak sesuai prosedur. Namun pada akhirnya dia tetap memberikan pinjaman beras tersebut dengan melihat potensi keuntungan.

Apalagi, dia juga sedang mengejar target penjualan dari perusahaan. Di sisi lain, pihak CV SMP juga sudah bekerja sama dengan Bulog sebelum dirinya menjabat sebagai Pincab Pembantu di Pinrang, pada September 2021.

Rekanan tersebut juga dikenal memiliki rekam jejak yang baik dalam hal penjualan, penyerapan, maupun pengadaan beras. Namun dia mengaku termakan bujuk rayu dari pihak CV SMP.

"Kami tidak menaruh curiga karena ada jaminan sertifikat yang diserahkan berupa pabrik poles dan penggilingan. Namun ternyata setelah dikroscek, sertifikatnya ganda. Jadi, kami merasa termakan bujuk rayu," kata Radityo.

Hingga saat ini pengembalian beras itu baru sebesar 40 ton. Pengembalian beras yang tersisa pun tak kunjung terjadi. Imbasnya, Radityo beserta kepala gudang Bulog Pinrang dicopot dari jabatannya.

Radityo mengaku tak ada niat sama sekali untuk merugikan perusahaan. Kini dia pun menjalani pemeriksaan di kepolisian atas kasus tersebut dengan status terperiksa.

"Dalam hal ini, apapun proses hukum yang sedang berjalan saya akan tetap koperatif. Karena ini murni bukan rencana saya menghilangkan beras yang ada di Bulog. Niat saya hanya bagaimana mencapai target walupun prosedur ini tidak sesuai," katanya.

Saat dikonfirmasi IDN Times, Irfan membantah seluruh keterangan Radityo. Ia meminta seluruh pihak menunggu hasil penyelidikan Polres Pinrang atas kasus hilangnya 500 ton beras itu.

"Saya tunggu hasil penyelidikan baru nanti saya konferensi pers di media untuk memberikan statement yang sebenarnya. Pastinya saya sebagai pihak ketiga akan bongkar semua dengan bukti-bukti yang valid," katanya.

Baca Juga: Eks Pimcab Bulog Pinrang: 500 Ton Beras Tak Hilang, Diambil Rekanan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya