Sopir Angkutan Umum di Manado Sebut Aplikasi MyPertamina Bukan Solusi
Sopir angkutan umum lebih khawatir soal ketersediaan BBM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times – Pada hari pertama uji coba penggunaan aplikasi dan website MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), masih banyak masyarakat yang bingung. Salah satu yang merasa bingung adalah Ishak Misa yang mengaku tidak memiliki smartphone.
“Saya ada handphone sih, tapi handphone biasa. Lalu bagaimana kalau yang tidak punya handphone android,” ujar Ishak, Jumat (1/7/2022).
Lelaki yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir angkot ini mengatakan setiap hari membeli sekitar 20 liter Pertalite. Tanpa menggunakan aplikasi maupun website, Ishak mengaku pembelian BBM subsidi tetap lancar.
1. Para sopir angkutan umum berpendapat aplikasi bukan solusi
Meski merasa kesulitan, Ishak tetap mendukung kebijakan baru tersebut. “Setuju saja soalnya kan program pemerintah, kita tidak boleh menolak,” ujar Ishak.
Seorang sopir Damri bernama Ricky, juga berpendapat bahwa penggunaan aplikasi bukan merupakan solusi ketersediaan BBM subsidi. “Sering kehabisan solar terutama di daerah pinggiran Kota Manado,” ujar Ricky.
Meski begitu, Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina MOR VII, Taufiq Kurniawan, mengatakan masyarakat tak perlu khawatir terkait ketersediaan BBM subsidi. “Saat ini kami sedang mengembangkan digitalisasi ketersediaan stok. Kalau di internal kami bisa memantau ketersediaan stok tapi nanti kalau masyarakat mengunduh aplikasi MyPertamina akan terlihat SPBU dan daftar produk yang tersedia,” jelas Taufiq.
Baca Juga: Pengusaha Manado Khawatir Aplikasi MyPertamina Hambat Usaha
Baca Juga: Uji Coba Aplikasi dan Situs MyPertamina di Manado, Server sempat Down