TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

HIV/AIDS di Sulut: Capai 101 Kasus pada Semester I 2024 di Manado

Kasus HIV/AIDS di Manado perlu jadi perhatian

Ilustrasi HIV/AIDS. Kpakabtangerang.or.id

Intinya Sih...

  • Jumlah penderita HIV/AIDS di Manado mencapai 101 orang dalam 6 bulan pertama tahun 2024.
  • Temuan reaktif atau terindikasi tertular HIV/AIDS cukup tinggi pada PSP, namun tidak ada temuan reaktif pada pengguna narkotika jarum suntik dan pelaku seks aktif.
  • HIV/AIDS juga ditemukan di Kabupaten Minahasa Utara dengan 5 kantong darah yang dikumpulkan UTD PMI Minut ditemukan positif mengandung penyakit tersebut.

Manado, IDN Times - Angka penderita HIV/AIDS di Kota Manado, Sulawesi Utara, mencapai 101 orang hanya dalam waktu 6 bulan pertama di tahun 2024. Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulut, Jennifer Mawikere, mengatakan jumlah tersebut berasal dari 4 komunitas yang pihaknya dampingi.

"Memang ada program penjangkauan ke 4 populasi kunci di Kota Bitung, Tomohon, Manado, dan Ternate," jelas Jennifer, Rabu (10/7/2024).

Komunitas atau populasi kunci tersebut adalah lelaki seks lelaki (LSL), transgender, pekerja seks perempuan (PSP), dan pengguna narkotika suntik. Total ada 1.376 PSP, 4.678 LSL, dan 257 pengguna narkotika suntik di Manado yang didampingi PKBI Sulut.

1. Sebanyak 12 di antaranya dari PSP

Dari 101 penderita baru HIV/AIDS, 12 di antaranya berasal dari PSP. Hal itu menunjukkan temuan reaktif atau terindikasi tertular HIV/AIDS cukup tinggi.

Di sisi lain, pada pengguna narkotika jarum suntik dan pelaku seks aktif menggunakan pengaman tak ada temuan reaktif. Terakhir, ada 2 orang yang ditemukan positif HIV/AIDS dalam pengguna narkotika jarum suntik pada 2022.

Jennifer mengatakan bahwa angka ini tidak main-main. Pasalnya, HIV/AIDS masih menjadi fenomena gunung es. "Ketika ada satu saja yang positif, maka di bawah ada 100-200 orang. Bisa dihitung berapa banyak yang berpotensi positif HIV/AIDS di populasi kunci," ucap Jennifer.

2. PKBI tak bertanggung jawab mengubah orientasi seksual

PKBI tidak bertanggung jawab mengubah orientasi seksual seperti LSL. Namun, Jennifer mengatakan pihaknya memastikan mereka mendapat pelayanan kesehatan yang layak.

Selain itu, perilaku populasi kunci juga harus dipantau agar tak menular ke komunitas atau sebaliknya. Tak jarang, PKBI sendiri mendapat label bekerja untuk komunitas pendosa.

“PKBI bukan memastikan mereka mengubah perilaku seksual, tapi perilaku yang bertanggung jawab supaya masyarakat sehat,” kata Jennifer.

3. Temuan penyakit menular dalam kantong darah di Minut

Selain di Manado, HIV/AIDS juga ditemukan di Kabupaten Minahasa Utara pada periode yang sama. Yang mengejutkan, penyakit tersebut ditemukan dalam 5 kantong darah yang dikumpulkan UTD PMI Minut.

Selain 5 kantong darah yang ditemukan positif HIV/AIDS, UTD PMI Minut juga menemukan penyakit lainnya seperti Hepatitis B dan C serta sifilis. Hal ini diungkapkan oleh Kepala UTD PMI Minut, Harrold Sepang.

"Januari-Juni 2024 ada sejumlah penyakit dalam kantong darah yang kita temui seperti Hepatitis B 29 kantong, Hepatitis C 3 kantong, HIV/AIDS 5 kantong, dan Sifilis 28 kantong," kata Harrold.

Berita Terkini Lainnya