TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Terus Meningkat, Kota Palu Masuk Zona Merah COVID-19

Dinkes Palu sebut masih ada 11 kelurahan yang bebas COVID-19

Rumah Sakit Anutapura di Kota Palu, Sulawesi Tengah. IDN Times/M Faiz Syafar

Palu, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengumumkan peta sebaran kasus COVID-19 terbaru untuk seluruh kabupaten/kota. Dari peta tersebut, Kota Palu kembali masuk dalam zona merah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr Husaema, menjelaskan kasus COVID-19 di Kota Palu memang meningkat beberapa hari terakhir.

Hingga Senin (28/6/2021), total kasus positif COVID-19 berjumlah 3.453. Di mana 3.224 dinyatakan sembuh dan 105 korban meninggal dunia.

"Menurut provinsi kita masuk dalam zona merah, kita terima itu. Hari ini kita ketambahan pasien positif sembilan," jelas Husaema, Selasa (29/6/2021).

1. Dinas Kesehatan menilai Palu belum bisa dikategorikan zona merah

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr Husaema. IDN Times/Kristina Natalia

Dinas Kesehatan Palu mencatat, dari 46 kelurahan di kota itu, 11 di antaranya nol kasus COVID-19. Artinya, kata Husaema, Kota Palu belum layak disebut masuk dalam zona merah.

Menurut Husaema, salah satu kriteria jika suatu daerah disebut zona merah yakni seluruh kelurahan terdapat kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kita lihat masih ada 11 kelurahan yang nol kasus, kalau zona merah itu seluruhnya 46 kelurahan sudah ada walaupun hanya satu orang," terangnya.

"Jumlah kasus ini kalau dibandingkan sebelumnya belum terlalu tinggi. Mungkin kata yang tepat Kota Palu diprediksi masuk zona merah," tambahnya.

Baca Juga: Pasien COVID-19 di Palu Tewas Tergantung di Toilet Rumah Sakit Undata

2. Terjadi peningkatan kasus positif dan pasien sembuh

Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Husaema mengatakan, beberapa hari terakhir kasus COVID-19 di Kota Palu terus meningkat. Meski begitu, jumlah kasus tersebut dibarengi dengan angka pasien COVID-19 yang dinyatakan telah sembuh.

Peningkatan kasus ini, tambah Husaema, didominasi oleh klaster keluarga. "Kita sudah periksa yang kemungkinan terpapar virus Corona. Lebih berbahaya lagi kalau kasus tidak meningkat karena tidak ditemukan orang-orang yang kemungkinan terpapar," tuturnya.

Baca Juga: Gerai Vaksin COVID-19 Gratis di Kota Palu Mulai Dibuka, Yuk Ikutan!

Berita Terkini Lainnya