Sikola Pomore di Palu Bagikan Hand Sanitizer Gratis untuk Buruh Harian
Menjaga semangat kemanusiaan jadi alasan utama mereka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makasssar, IDN Times - Wabah pandemik virus corona (COVID-19) sedang terjadi di hampir seluruh belahan dunia. Seiring dengan upaya pemerintah beberapa negara membatasi aktivitas sosial warganya (social distancing), fenomena panic buying jadi pemandangan yang nyaris lumrah. Tak terkecuali di Indonesia.
Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan dua kasus pertama pada 2 Maret lalu, aktivitas belanja dalam jumlah banyak dilaporkan oleh beberapa supermarket di kota-kota besar. Dua barang yang kini langka akibat panic buying ini adalah masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan.
Stoknya pun susah ditemui baik di supermarket, minimarket dan bahkan apotek. Belum lagi menyoal maraknya penimbunan dan penjualan dengan harga selangit.
1. Komunitas Sikola Pomore di Palu Sulawesi Tengah berinisiatif membuat hand sanitizer secara mandiri
Inisiatif pun bermunculan dari berbagai kelompok untuk mengatasi kelangkaan dan harga produk selangit, yakni pembuatan masker dan hand sanitizer secara mandiri.
Salah satu kelompok dengan inisiatif tersebut adalah Sikola Pomore, sebuah komunitas swadaya kreatif di Palu, Sulawesi Tengah yang membuat hand sanitizer.
Mereka paham bahwa pada masa darurat seperti ini, hand sanitizer jadi kebutuhan utama sehingga perlu disalurkan kepada masyarakat tanpa dibanderol bayaran sepeser pun alias gratis.
Dalam usahanya ini, Sikola Pomore mengajak serta tim guru Jurusan Farmasi SMK Muhammadiyah Palu. Berkat dana patungan dan donasi sebanyak Rp400 ribu, mereka membeli sendiri bahan-bahan cairan pelumpuh bakteri tersebut.
Baca Juga: Dinkes Sulteng Kekurangan Pakaian Hazmat untuk Lima RS Rujukan Corona
Baca Juga: SMK di Palu Turun Tangan Produksi Pakaian Hazmat untuk Tim Medis