TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepak Terjang Arief Rosyid Hasan, Pemuda Sulsel Calon Menteri Jokowi

Dokter gigi yang menaruh perhatian pada generasi millennial

Instagram.com/muhammad_ers

Makassar, IDN Times - Seiring dengan terpilihnya kembali Joko "Jokowi" Widodo sebagai Presiden RI untuk masa jabatan 2019-2024, mengemuka pula wacana masuknya anak-anak muda dalam Kabinet Kerja Jilid II. Puluhan nama pun ramai-ramai diusulkan sejumlah partai politik pengusung dan organisasi. Salah satunya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), organisasi mahasiswa tertua di Indonesia.

Di antara empat nama yang diajukan terdapat drg. Muh. Arief Rosyid Hasan M.km, ketua Umum PB HMI ke-30 periode 2013-2015. Sosok yang sehari-hari membuka praktik dokter gigi di Kabupaten Gowa itu kini memegang jabatan sebagai Plt. Sekjen DMI (Dewan Masjid Indonesia). Arief sendiri digadang mengisi kabinet sesuai bidang yang ia tekuni selama ini yakni kesehatan dan keagamaan.

Bagi yang belum banyak tahu atau masih asing, berikut ini IDN Times menyajikan secara singkat sepak terjang pemuda Sulsel tersebut.

Baca Juga: Masuk Bursa Menteri Millennial, Apa Kata Dito Ariotedjo?

1. Arief mengawali aktivisme di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Instagram.com/muhammad_ers

Lahir di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, 31 tahun silam, Arief mulai terjun ke dunia aktivisme kampus saat menempuh jenjang S1 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dengan bergabung ke HMI. Kegiatannya di organisasi pemuda yang melahirkan banyak tokoh nasional itu berlanjut saat ia melanjutkan studi Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia pada 2011-2014.

Semasa menuntut ilmu di kampus kuning ia terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI periode 2013-2015. Memegang tampuk kepemimpinan, Arief acap kali melakukan lobi ke pemerintah agar kalangan pemuda mendapat perhatian khusus. Apa yang dilakukannya cukup beralasan. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2018, pemuda-pemudi kelompok umur 16-30 tahun berjumlah 24,15% dari total penduduk Indonesia saat ini.

Perhatian atas pemuda juga dibuktikan pada Mei 2015. Jelang akhir masa jabatannya, Arief atas nama PB HMI menyampaikan dokumen singkat berisi tuntutan hadirnya kebijakan yang berpusat pada millennial kepada Presiden Joko Widodo.

2. Setelah lepas dari jabatan Ketum PB HMI, alumni Universitas Hasanuddin ini tetap aktif di sejumlah lembaga dan forum

Instagram.com/muhammad_ers

Tahun 2018 jadi tahun yang istimewa untuk Arief. Selain membuka praktik di Sungguminasa, ia juga dipercaya menjadi Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda Dewan Masjid Indonesia (DMI), organisasi nasional yang saat ini diketuai oleh Jusuf Kalla. Saat menjabat di DMI, ia merintis terbentuknya pengurus pemuda masjid bagi Rumah Tahanan di seluruh Indonesia.

Tak lagi menjabat sebagai Ketum PB HMI tak serta merta membuat suami Siti Zahra Aghnia itu lepas dari kegiatan organisasi. Ia masih ikut dalam sejumlah gerakan, forum dan lembaga seperti Indonesia Youth Islamic Forum (ISYEF), KAHMI Economic Forum, Pergerakan Indonesia Maju (PIM), Merial Institute, Suropati Syndicate dan masih banyak lagi.

Pria yang namanya pernah tercantum dalam daftar 70 Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015 versi majalah Men’s Obsession ini masih berupaya mendorong perbaikan Sumber Daya Manusia khususnya pemuda usia produktif yang jumlahnya dari tahun ke tahun kian meningkat.

Baca Juga: Dukung Menteri Millennial, Perindo Ajukan Nama Angela Tanoesoedibjo

Berita Terkini Lainnya