TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KLB Demam Berdarah di NTT, RS Butuh Ranjang dan Tenaga Medis Tambahan

Ada 100 pasien masih jalani perawatan hingga Kamis (12/3)

ilustrasi pasien anak di rumah sakit (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Makassar, IDN Times - Manajemen Rumah Sakit Santo Gabriel Kewapante, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menyebut bahwa pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RS hingga Kamis (12/3) siang telah mencapai 29 orang. Rinciannya, 21 pasien adalah anak-anak dan 8 orang lain adalah pasien dewasa.

Direktur RS St. Gabriel Kewapante, dr. Benyamin Boli Elanor mengatakan, pihaknya membutuhkan tambahan tempat tidur dan tenaga medis untuk menangani pasien DBD.

"Saat ini ada dua pasien anak-anak yang masih di ruangan UGD, menunggu kunjungan dokter anak sebelum dipindahkan ke ruangan khusus pasien," ujar dr. Benyamin Boli Elanor, seperti dikutip dari laman kantor berita Antara pada hari Kamis.

1. RS St. Gabriel Kewapante saat ini merawat 29 pasien DBD

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Jumlah pasien kasus DBD di RS Santo Gabriel Kewapante diakui menanjak selama tiga bulan terakhir. Rinciannya yakni 46 pasien pada Januari, 210 pasien di bulan Februari dan 62 orang hingga Kamis 12 Maret. Total jumlah pasien DBD di RS tersebut mencapai 318 jiwa.

Menurut dr. Benyamin, ada puluhan pasien dari total 318 adalah rujukan dari Puskemas. Tiba di IGD dalam kondisi shock syndrome (sindrom dengue yang menyerang anak-anak di bawah umur 10 tahun dengan tanda sakit di bagian perut, pendarahan dan shock). Namun beberapa sudah diizinkan pulang berkat pelayanan yang cepat.

Baca Juga: DBD: 6 Cara Menangani dan Mengobati Demam Berdarah, agar Cepat Sembuh

2. Tambahan ranjang untuk pasien dan tenaga medis sangat dibutuhkan oleh RS di Kabupaten Sikka

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Menyoal kapasitas tempat tidur, pihak RS St. Gabriel Kewapante menyebut pihaknya agak kewalahan dengan pasien rujukan yang masih berdatangan. Sudah ada bantuan tempat tidur dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, namun disebut masih belum memadai.

"Saat ini sudah ada 105 tempat tidur khusus pasien, tetapi itu masih kurang karena Kamis (12/3) masih butuh lagi 15 tempat tidur," tambah dr. Benyamin. Selain itu, pihaknya merasa sangat terbantu dengan bantuan tenaga medis yang dikirim langsung oleh Kementerian Kesehatan pada Senin (9/3) silam.

Baca Juga: KLB Demam Berdarah di Sikka NTT, 14 Pasien Meninggal Dunia

Berita Terkini Lainnya