KLB Demam Berdarah di Sikka NTT, 14 Pasien Meninggal Dunia
Seorang ibu mengompres kepala anaknya yang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue atau DBD. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Jumlah pasien yang meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kembali bertambah. Menurut catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, jumlahnya hingga hari Selasa (10/3) telah mencapai 14 orang.
"Sampai siang ini, jumlah korban DBD yang meninggal di Kabupaten Sikka bertambah menjadi 14 orang dari sebelumnya hanya 13 orang, " ujar Petrus Herlemus selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, di Kota Maumere, pada hari Selasa seperti dikutip dari laman kantor berita Antara.
1. Saat ini, sudah ada lebih dari 150 pasien DBD yang sedang menjalani perawatan
ANTARA FOTO/Kornelis KahaKorban jiwa ke-14 adalah seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. TC Hillers, Kota Maumere. Menurut dokter UGD RSUD TC Hillers, dr. Emilia, korban meninggal dunia di ruangan ICU pada Senin (9/3) kemarin setelah dirujuk dari RS Kewapante.
Dinkes Kabupaten Sikka sendiri mencatat jumlah kasus DBD terus menanjak, yakni menjadi 1.195 kasus. Padahal pada Minggu (8/3) kemarin, angkanya berada di 1.190. Jumlah penderita DBD yang dirawat mencapai lebih dari 150 pasien.
2. Status KLB DBD di Kabupaten Sikka telah ditingkatkan sebanyak empat kali
ANTARA FOTO/Kornelis KahaLebih jauh, dr. Emilia turut menyebut bahwa RSUD TC Hillers kembali menerima sekitar 20 pasien positif DBD pada Senin (9/3) malam. Pihak rumah sakit mengaku kewalahan lantaran satu tempat tidur harus diisi oleh dua pasien.
Pemerintah Kabupaten Sikka sudah memperpanjang status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD sebanyak empat kali sejak mulai mewabah pada bulan Januari. Pemkab Sikka juga telah melakukan fogging atau pengasapan selama 14 hari.
Baca Juga: Corona Masuk Indonesia, Masker di Makassar Mulai Langka
3. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah mengirim tenaga medis tambahan demi membantu penanganan DBD
ANTARA FOTO/Kornelis KahaStatus KLB DBD di Provinsi Nusa Tenggara Timur direspons pemerintah pusat. Pada Senin (9/3) kemarin, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjenguk para pasien DBD yang dirawat di RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang setelah berkunjung ke Kabupaten Sikka.
Bersama dengan kunjungannya ke NTT, Menkes Terawan turut membawa rombongan tim medis tambahan dari Jakarta demi membantu penanganan penyakit DBD. "Dengan jumlah dokter yang terbatas di Sikka, jelas tidak memungkinkan untuk penanganan DBD," ujarnya di sela-sela kunjungan kemarin.
Baca Juga: Bukan Virus Corona, Jawa Barat Waspada Kasus Demam Berdarah!
