TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

JK: Jokowi Tenang, Prabowo Sedikit Emosi

JK menangkis tudingan "asal bapak senang" dari kubu Prabowo

IDN Times/Abdurrahman

Makassar, IDN Times - Usai nonton bareng (nobar) Debat Capres di rumahnya di Makassar, Wapres Jusuf Kalla menilai Joko Widodo tampil lebih tenang dibandingkan Prabowo Subianto. 

Debat Capres keempat digelar Sabtu malam (30/3) dengan menghadirkan calon presiden nomor urut 01 dan 02, Jokowi dan Prabowo. “Jokowi lebih tenang, Prabowo emosi sedikit," kata JK saat memberi keterangan pers usai nobar Debat Capres di kediamannya, Jalan Haji Bau, Makassar, Minggu (30/3). 

JK melanjutkan, "Masyarakat menilai nantinya, kedua topiknya mengenai hubungan luar negeri, pertahanan dan alutsista (alat utama sistem persenjataan), jarang dibicarakan di muka umum, tidak banyak menyangkut masyarakat, kurang peka berbicara tentang itu.”

1. Jokowi disinggung tentang ABS, JK sebut teman-teman Prabowo harus koreksi timnya

IDN Times/Abdurrahman

Dalam Debat Capres keempat itu, Prabowo menuding anak buah Jokowi banyak yang bersikap ABS alias asal bapak senang. Terkait isu ABS tersebut, JK menyebut kemungkinan di tim Prabowo, praktik ABS pun ada.  

“Soal ABS itu, justru mungkin di teman-teman Pak Prabowo banyak yang ABS-nya, karena dibilang ini masukan dari teman-temannya, artinya ya Pak Prabowo koreksi ke dalam lah,” tutur JK. 

Baca Juga: Prabowo dan Titiek Soeharto Pakai Jaket 'Couple' Usai Debat Pilpres

2. Dukung pernyataan Jokowi, JK sebut negara perlu efisien untuk belanja alutsista

IDN Times/Abdurrahman

Dalam debat tadi, Jokowi menyebutkan anggaran pertahanan yang kecil, dapat disiasati dengan lebih baik berinvestasi di bidang alutsista. Terkait hal tersebut, JK mengatakan perlu dilakukan efisiensi untuk anggaran alutsista. Salah satu alternatif JK adalah dengan memproduksi sendiri alutsista untuk dalam negeri. 

JK mencontohkan saat masih mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pernah memerintahkan pembuatan kendaraan panser Anoa dengan anggaran hanya separuh dari total harga panser impor yang sejenis dengan panser Anoa.

“Kalau ada keberanian, kita mau efisien, pasti cukup. Tidak cukup Rp1 triliun, semua daerah sudah dapat Panser. Harganya setengah dengan kekuatan yang sama. Pada kondisi hari ini kita harus bertahap, tidak perlu langsung teknologi tinggi, yang penting teknologinya dapat digunakan melawan invasi dan konflik-konflik dalam negeri,” ungkap JK. 

Baca Juga: Momen Jokowi dan Prabowo Saling Curhat di Debat Pilpres ke-4

Berita Terkini Lainnya