Pascagempa Sulbar, 17 Ribu Orang Masih Bertahan di Pengungsian

Sebagian pengungsi kembali ke rumah meski kondisinya rusak

Makassar, IDN Times - Sebanyak 17.637 orang dilaporkan masih bertahan di posko pengungsian, pascagempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat, Jumat dini hari, 15 Januari 2021. Sebagian pengungsi disebut telah pulang ke rumah meski kondisinya rusak.

"Pengungsi di Sulbar sebelumnya mencapai 90 ribu orang, namun jumlahnya terus menurun," kata Koordinator Divisi Keamanan dan Ketertiban Posko Transisi Bencana Gempa Sulbar, Bujaeramy Hasan di dikutup Antara di Mamuju, Senin (8/3/2021).

1. Sebagian pengungsi bangun tenda di lahan rumahnya yang rusak

Pascagempa Sulbar, 17 Ribu Orang Masih Bertahan di PengungsianIlustrasi Penampungan Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Hasan mengatakan, sebagian pengungsi memutuskan membangun tenda darurat di lahan rumahnya yang rusak karena gempa. Pemerintah membantu memulangkan mereka, termasuk memberi bantuan tenda darurat.

"Kami membantu pembongkaran tenda, pembenahan barang pengungsi, dan membantu memasangkan tenda di sekitar rumah bagi yang rumahnya rusak parah," katanya.

Meski begitu, tidak semua pengungsi dibantu kepulangannya karena petugas yang membantu jumlahnya sangat terbatas.

2. Pengungsi diingatkan menjaga protokol pencegahan COVID-19

Pascagempa Sulbar, 17 Ribu Orang Masih Bertahan di PengungsianLokasi pengungsian korban gempa di Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dipenuhi lumpur, Sabtu (16/1/2021) IDN Times/Kristina Natalia

Hasan mengungkapkan, posko transisi darurat gempa Sulbar bertekad menjaga keamanan dan kondisi tertib. Karena itu digelar patroli keamanan setiap hari, baik siang maupun malam di titik-titik pengungsian dan pemukiman warga.

Petugas juga selalu mengajak pengungsi membersihkan lingkungan di sekitarnya. Selain untuk kesehatan, aktivitas itu diharapkan bisa menghilangkan pikiran atau trauma gempa.

"Kami juga senantiasa mengingatkan dan mengimbau kepada pengungsi untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan berbagi masker sebagai antisipasi meluasnya COVID-19 di pengungsian," kata Hasan yang juga Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Provinsi Sulbar.

3. Belum dipastikan berapa jumlah pasti rumah yang rusak

Pascagempa Sulbar, 17 Ribu Orang Masih Bertahan di PengungsianKondisi Kantor Gubernur Sulawesi Barat Pasca Gempa (IDN Times/Moh. Niaz Sharief)

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, belum memastikan jumlah rumah yang rusak akibat gempa Magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021. Plh Bupati H Suaib mengatakan verifikasi data soal itu masih berjalan.

"Sampai hari ini pendataan rumah warga yang rusak akibat gempa masih kami lakukan," kata H Suaib di Mamuju, Kamis (18/2/2021).

Suaib sekaligus mengklarifikasi data yang beredar di media sosial. Data itu memuat rumah warga wargayang rusak karena gempa. Pemkab Mamuju disebut belum pernah mengeluarkan data resmi.

“Adapun yang beredar selama ini di media sosial itu bukan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mamuju," katanya.

Suaib menjelaskan, Pemkab Mamuju sudah mengirimkan data tahap awal kerusakan rumah kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada 27 Januari 2021. Saat itu dilaporkan kerusakan rumah sebanyak 11.423 unit, yang kemudian diverifikasi menjadi 9.717 unit.

Data itu belum final, karena pendataan tahap II masih berjalan. Data rumah warga yang belum terdaftar sementara diverifikasi, sebelum dikirim ke BNPB.

“Data tersebut akan dibuatkan SK Bupati selanjutnya dikirim ke masing-masing desa dan kelurahan agar bisa dicek apakah semua warga desa dan kelurahan masing-masing sudah tercatat atau harus dimasukkan ke pendataan tahap pertama," ucap Suaib.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya