TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pesan Tersembunyi dari Kejadian Buruk dalam Hidup, Renungkan! 

Mari belajar untuk memperluas sudut pandang

ilustrasi pria berpikir (unsplash.com/chester wade)

Gak bisa dimungkiri, menghadapi kejadian buruk dalam hidup menjadi pengalaman yang sulit dan menakutkan. Apalagi, jika hal itu terjadi tanpa diduga dan menimbulkan syok atau trauma. Tentunya untuk bisa pulih dari keadaan tersebut, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Namun ibaratnya kondisi siang menjadi malam, hidup memang akan terus mengalami perubahan, entah itu mudah atau sulit. Namun kalau direnungkan, setiap kejadian buruk tidak selamanya buruk. Sebab, ia menyampaikan pesan yang berarti. Sebaliknya, jika kita terlalu fokus untuk mengasihani diri, kemungkinan tidak akan menyadarinya.

Setidaknya ada lima pesan tersembunyi dari kejadian buruk dalam hidup. Simak ulasannya jangan di-skip, ya!

Baca Juga: 5 Renungan buat Kamu yang Sulit Mengikhlaskan Mantan Pasca Diputusin

1. Kejadian buruk mengajarkan kita untuk tidak mudah menghakimi orang lain

ilustrasi wanita refleksi diri (unsplash.com/oleh sergeichik)

Bersikap tenang disaat kita dihadapkan pada situasi yang buruk dan sulit memang tidak semudah itu. Sesekali mungkin kamu akan merasa emosi atau bahkan tertekan. Namun setelah itu, kamu pun pasti akan belajar untuk menangkan diri atau mengambil keputusan terbaik akan masalah yang dihadapi, bukan?

Secara tidak langsung, kejadian buruk akan membuka perspektif kita dalam memandang suatu kejadian. Seperti, lebih berempati dan memahami permasalahan orang lain lebih bijak, dibanding buru-buru menghakimi. Sebab, setiap kejadian baik atau buruk yang dialami seseorang, pasti ada cerita dibaliknya.

Dibanding menghakimi, kita akan berusaha memaklumi mereka dalam mengambil keputusan akan suatu permasalahan. Di samping itu, kita pun juga tergerak untuk membantu mereka jika membutuhkan. Karena kita tahu betul bahwa berada di situasi yang sulit sangat tidak mengenakkan.

 2. Memberi kesempatan kita untuk memperbaiki diri dan mempelajari hal baru

ilustrasi pria bekerja (unsplash.com/manny pantoja)

Dalam hidup, kita juga perlu menerima bahwa sudah menjadi garisnya manusia tidak selalu bahagia. Masalah berat atau ringan pasti juga pernah dialami setiap orang. Bahkan di kondisi tertentu, ini bisa menyebabkan trauma psikis. Wajar, apalagi setiap orang memiliki pendekatan dan kemampuan berbeda dalam menghadapi masalah. Sehingga cara menyelesaikan masalahnya pun berbeda-beda.

Meskipun survive dari keadaan tersebut tidak mudah, kalau kita memandang dari sudut pandang lain, kejadian buruk tetap memberikan pengalaman berharga. Salah satunya yaitu membantu kamu improve dan belajar hal baru. Misalnya, bertukar pikiran dengan seseorang yang mengalami situasi sama, yang akhirnya memunculkan inovasi baru.

Di sisi lain, pengalaman buruk ini juga menjadi pembelajaran penting untuk instrospeksi diri. Sehingga dari sini, kita akan lebih terbuka akan kekurangan dan berusaha memperbaikinya.

3. Menjadi jalan atau momentum untuk menjadi pribadi yang terus berkembang

ilustrasi wanita optimis (unsplash.com/freestocks)

Tidak ada seorang pun yang ingin melalui situasi yang buruk dalam hidupnya. Namun kalau hal tersebut terjadi, jangan lantas menyalahkan diri dan menganggap dirimu lemah. Misalnya, kamu membenci diri sendiri setelah mengalami berkali-kali kegagalan atau keterpurukan.

Pasalnya, menghakimi diri sendiri justru akan menyulitkan kamu untuk bangkit. Padahal keterpurukan atau titik terendah bukan akhir segalanya. Justru ini menjadi momentum bagi kamu untuk menjadi pribadi yang terus berkembang.

Toh ibaratnya naik tangga, untuk mencapai posisi teratas, tentunya kamu harus memulai dari yang terbawah, kan. Memang dalam perjalanan tersebut akan ada banyak ketakutan dan rintangan. Namun percayalah dengan usaha dan sikap pantang menyerah, maka semua itu akan tetap memberikan perubahan yang positif.

4. Belajar berempati akan kondisi orang lain

ilustrasi mempercayai teman (unsplash.com/nonresident)

Bukan hanya sebagai sarana untuk memperbaiki diri, kejadian buruk nyatanya juga menjadi pembelajaran penting untuk kita lebih berempati. Dari sini, kamu akan lebih mudah memahami perasaan orang lain, sehingga memberikan respons sesuai keadaan. Karena kamu sendiri tahu betul bahwa melalui kondisi tidak menyenangkan, prosesnya memang tidak mudah.

Apalagi kenyataannya, empati ini meskipun penting namun sulit untuk dilatih. Terkadang kita terjebak pada keakuan yang menganggap diri paling benar dan orang lain salah. Yang akhirnya memicu sifat egois dan keinginan menghakimi. Namun berkaca dari keadaan sulit tadi, ini akan membuka cara pandang atau perspektif tentang sebuah kondisi, memahami perasaan, dan permasalahan.

Baca Juga: 5 Renungan untukmu yang Saat Ini Merasa Kalah dalam Hidup

Verified Writer

Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya