Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritas

Atur prioritas biar kamu tidak merasa terdesak

Dalam dunia yang serba cepat seperti saat ini, seringkali kita merasa terjebak dalam siklus yang terus-menerus merespons hal-hal yang mendesak. Tanpa disadari, kita mungkin menjadi korban dari apa yang disebut "the mere urgency effect", kondisi di mana tugas-tugas yang mendesak mendominasi waktu dan perhatian kita, bahkan jika sebenarnya tugas tersebut tidak begitu penting atau strategis dalam jangka panjang.

Namun, dengan beberapa strategi yang efektif, kita dapat membebaskan diri dari tekanan ini dan memprioritaskan tugas-tugas yang benar-benar penting. Dalam artikel ini, akan membahas tujuh cara untuk menentukan prioritas yang tepat agar kita dapat mengatasi the mere urgency effect.

Baca Juga: 7 Tips agar Lepas dari Jerat Stres, Atur Prioritas!

1. Buat daftar tugas

Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritasilustrasi menulis (pexels.com/Startup Stock Photos)

Langkah pertama untuk mengatasi mere urgency effect adalah dengan membuat daftar tugas. Dengan menuliskan semua tugas yang perlu dilakukan, kita dapat melihat gambaran keseluruhan dan menganalisis mana yang harus diprioritaskan.

Pastikan untuk menulis tugas-tugas dengan jelas dan spesifik, sehingga tidak terjadi kebingungan di kemudian hari. Dalam membuat daftar ini, penting untuk memperhatikan semua aspek kehidupan kita, baik itu pekerjaan, kehidupan pribadi, atau proyek-proyek penting lainnya.

2. Evaluasi urgensi dan pentingnya

Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritasilustrasi berpikir (pexels.com/Ivan Samkov)

Saat mengevaluasi tugas-tugas yang tercantum dalam daftar, penting untuk mempertimbangkan urgensi dan pentingnya masing-masing. Urgensi berkaitan dengan seberapa cepat tugas tersebut perlu diselesaikan, sementara pentingnya berkaitan dengan dampak jangka panjang dari tugas tersebut. Tugas yang mendesak dan penting harus menjadi prioritas utama, sementara tugas yang tidak mendesak dan tidak penting dapat ditunda atau bahkan dihapus dari daftar.

Namun, seringkali kita menemui tugas-tugas yang mendesak tetapi sebenarnya tidak begitu penting. Inilah yang menjadi ciri khas mere urgency effect. Oleh karena itu, kita perlu melangkah lebih jauh dengan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari setiap tugas.

3. Pertimbangkan konsekuensi jangka panjang

Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritasilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Ketika menentukan prioritas, kita harus mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari setiap tugas. Tugas-tugas yang tampaknya mendesak saat ini mungkin tidak akan memiliki dampak signifikan dalam jangka panjang, sementara tugas-tugas yang tampaknya kurang mendesak dapat memiliki konsekuensi yang lebih besar jika dibiarkan terbengkalai.

Membayangkan hasil yang diinginkan atau dampak yang mungkin timbul dari menyelesaikan atau menunda suatu tugas dapat membantu kita membedakan tugas yang benar-benar penting dari tugas yang hanya tampak mendesak. Penting untuk melihat gambaran besar dan menghindari terjebak dalam rutinitas yang memprioritaskan tugas-tugas yang hanya memberikan kepuasan sesaat.

4. Membuat deadline untuk tugas yang penting

Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritasilustrasi menulis (pexels.com/JESHOOTS.com)

Setelah menentukan prioritas, penting untuk membuat deadline yang jelas untuk tugas-tugas yang penting. Tanpa batas waktu yang jelas, tugas-tugas tersebut mungkin terus ditunda atau terabaikan karena tugas-tugas mendesak lainnya selalu muncul.

Dengan menetapkan deadline yang realistis dan konsisten, kita dapat mengarahkan energi dan waktu kita dengan lebih efektif. Membuat deadline juga membantu kita menghindari perasaan kewalahan karena kita memiliki garis waktu yang jelas untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting.

5. Menentukan prioritas dengan Eisenhower Matrix

Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritasilustrasi menulis (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Salah satu alat yang efektif untuk menentukan prioritas adalah dengan menggunakan Eisenhower Matrix. Matriks ini membagi tugas menjadi empat kuadran berdasarkan urgensi dan pentingnya. Kuadran pertama berisi tugas-tugas yang mendesak dan penting, yang harus menjadi prioritas utama.

Kuadran kedua berisi tugas-tugas yang penting tetapi tidak mendesak, yang harus direncanakan untuk dilakukan di masa depan. Kuadran ketiga berisi tugas-tugas yang mendesak tetapi tidak penting, yang dapat ditunda atau deleger. Kuadran keempat berisi tugas-tugas yang tidak mendesak dan tidak penting, yang sebaiknya dihindari atau dihapus dari daftar.

6. Menggunakan metode time blocking

Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritasilustrasi menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Metode time blocking adalah cara yang efektif untuk mengatur waktu dan menentukan prioritas. Dengan metode ini, kita mengalokasikan blok waktu khusus untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Misalnya, kita dapat mengalokasikan dua jam pada pagi hari untuk menyelesaikan tugas yang penting dan memprioritaskan pekerjaan kreatif yang membutuhkan fokus tinggi. Dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan, kita dapat menghindari gangguan dan pemecahan tugas, sehingga meningkatkan produktivitas dan mengatasi mere urgency effect.

7. Menggunakan 5-Hour Rule

Mengatasi Mere Urgency Effect: 7 Cara Efektif Mengatur Prioritasilustrasi fokus (pexels.com/Tony Schnagl)

Salah satu cara untuk memprioritaskan pembelajaran dan pengembangan diri adalah dengan menerapkan 5-Hour Rule. Aturan ini berarti mengalokasikan minimal satu jam setiap hari atau lima jam setiap minggu untuk belajar, membaca, atau meningkatkan keterampilan kita.

Dengan meluangkan waktu untuk terus belajar dan berkembang, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam jangka panjang. Meskipun terkadang kita mungkin merasa sulit untuk mengalokasikan waktu, menjadikan kegiatan ini sebagai prioritas akan membantu kita melawan the mere urgency effect dan memberi nilai tambah dalam hidup kita.

The mere urgency effect dapat menjadi jebakan yang menghambat produktivitas dan keberhasilan jangka panjang. Namun, dengan menerapkan strategi-strategi yang telah dibahas di atas, kita dapat membebaskan diri dari pengaruh buruknya.

Baca Juga: 7 Bentuk Gaya Hidup Fleksibel yang Mengurangi Stres, Atur Prioritas

Rendy Firmansyah Photo Community Writer Rendy Firmansyah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya