3 Aspek Terpenting dalam Menilai Kualitas Diri, Yuk Introspeksi!

Mari terus belajar agar kualitas diri semakin meningkat

Kualitas diri merupakan suatu nilai yang berkaitan dengan karakter, sikap, perilaku, serta cara berpikir yang dimiliki seseorang. Demi mencapai kehidupan yang sukses di tengah masyarakat, kita dituntut untuk memiliki nilai mumpuni dari kualitas diri kita. Sebab, kualitas diri sangat penting dalam membangun kehidupan yang lebih baik.

Sebagai manusia, kita harus terus belajar untuk berkembang agar kualitas diri kita makin meningkat. Berbagai cara pun bisa dilakukan. Mulai dari membentuk karakter yang disiplin, berwibawa, belajar sopan santun, menambah wawasan, dan tentunya melatih rasa percaya diri.

Nah, untuk mempelajari semua karakter itu, kita harus fokus pada tiga aspek paling penting dalam nilai kualitas diri sebagai acuan bahan introspeksi. Di antaranya adalah pendidikan, psikologis, dan religius. Agar lebih jelas, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Harus Introspeksi Diri, Jangan Menyalahkan Orang Lain!

1. Psikologis, kesehatan mental untuk sikap dan prilaku yang baik

3 Aspek Terpenting dalam Menilai Kualitas Diri, Yuk Introspeksi!ilustrasi pria yang bahagia (unsplash.com/christian buehner)

Psikologis adalah keadaan psikis atau mental dalam diri seseorang yang tidak dapat dilihat karena berkaitan dengan pikiran, perasaan, dan emosi. Namun, keadaan psikis tersebut memengaruhi sikap dan perilaku sehingga kualitas diri kita ternilai cukup jelas. Baik atau buruk sikap kita tergantung pada kesehatan psikologis itu sendiri.

Sayangnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, isu kesehatan mental sedang jadi perhatian khusus, terutama di kalangan remaja. Mengutip laman Health, peningkatan penyakit mental di Amerika Serikat disebabkan oleh kondisi COVID-19, maraknya tren sosial, dan arus media sosial. Rupanya, hal itu pula yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. 

Oleh karena itu, aspek psikologis ini sangat penting dalam kualitas diri. Jaga kewarasan mental dengan kesadaran dan kepedulian untuk lebih mencintai diri sendiri dan sesama. Jiwa yang sehat akan melahirkan emosi yang baik sehingga respon kita juga ikut baik terhadap suatu hal. Jaga sikap dan prilaku agar kualitas diri kita tidak dianggap remeh.

2. Pendidikan, berkaitan dengan intelektualitas dalam diri

3 Aspek Terpenting dalam Menilai Kualitas Diri, Yuk Introspeksi!ilustrasi sedang membaca buku (pexels.com/Ariel Castillo)

Orang berilmu biasanya dipandang dan diperlakukan lebih terhormat oleh masyarakat. Mereka disegani lantaran dapat menjadi tumpuan ketika dibutuhkan. Itulah sebabnya, kualitas diri cenderung lebih mudah dinilai dari aspek pendidikan dan gelar yang dimiliki.

Pada kenyataannya, pendidikan bisa diperoleh dengan dua cara, yakni melalui bimbingan orang lain dan dengan cara otodidak. Tidak melulu tentang gelar, intelektualitas dalam diri bisa dikembangkan asalkan kita tekun belajar walau dengan metode apapun. Membaca buku, misalnya, dapat menambah wawasan kita.

Tidak hanya baik di mata orang lain, intelektualitas diri sangat penting dalam kehidupan kita. Kualitas pendidikan jadi bekal utama di dunia kerja. Pengetahuan membuat kita mampu membedakan baik dan buruk. Wawasan yang luas dapat menyelesaikan berbagai masalah hidup. Serta, ilmu yang kita miliki akan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang banyak. 

3. Religius, karakter kuat yang dibangun dengan ketaatan beragama

3 Aspek Terpenting dalam Menilai Kualitas Diri, Yuk Introspeksi!ilustrasi orang sedang berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak dapat dikesampingkan, peranan agama cukup besar dalam membentuk karakter manusia yang baik dan beradab. Agama mengajarkan nilai-nilai harmonisasi dalam kebaikan, moralitas, etika, empati, rasa hormat, dan cinta kasih. Dengan ketaatan beragama, kualitas diri kita pun dapat terbangun.

Hal ini selaras dengan penelitian berjudul "Basic Religious Beliefs and Personality Traits" yang menunjukkan bahwa religiusitas memang berkorelasi positif dengan sifat-sifat kepribadian. Hasil penelitian yang dipublikasikan di situs National Library of Medicine tersebut menyimpulkan bahwa keyakinan dasar terhadap agama dapat membantu orang melalui tantangan hidup. Bahkan, krisis identitas pun disebut ikut teratasi. 

Perlu diingat, religius yang notabene lebih fokus pada kepercayaan beragama perlu dibarengi dengan spiritualitas yang lebih fokus pada makna. Keduanya saling bertaut lantaran spritual menjadi landasan dari religius dan begitu pula sebaliknya, religius merupakan pondasi dari spiritualitas dalam diri kita.

Jika tiga aspek penting tadi terpenuhi, bisa dipastikan kualitas diri kita sangat baik. Namun, sebagai manusia biasa, tuntutan tersebut terasa agak berat. Kita hanya mampu mempelajarinya untuk menjadi manusia yang lebih baik. 

Baca Juga: 5 Cara Sederhana untuk Meningkatkan Kualitas Diri

Akromah Zonic Photo Community Writer Akromah Zonic

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya