Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

15 Fakta Menarik Orang Utan, Spesies Kera Besar Asli Indonesia

orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)
orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)

Siapa yang sudah tidak asing lagi dengan hewan cerdas satu ini? Orang utan adalah salah satu primata terbesar dan satu-satunya spesies kera besar asli Indonesia.

Terdapat tiga spesies orang utan yang menghuni hutan Kalimantan dan Sumatera: orang utan Kalimantan, orang utan Sumatera, dan orang utan Tapanuli. Namun Kalimantan merupakan wilayah yang paling banyak dihuni oleh primata yang mirip manusia ini. Mengapa disebut mirip manusia? Karena 96,4 persen DNA manusia sama dengan orang utan.

Sebagai hewan yang menghabiskan waktunya di pepohonan, orang utan telah mengembangkan beberapa adaptasi khusus yang memungkinkan mereka hidup dengan mudah di hutan. Adaptasi demikian berupa lengan yang panjang, yang membantu mereka berayun dari satu dahan ke dahan pohon berikutnya. Juga dengan kedua tangan dan kaki yang sama-sama efektif dalam menggenggam dahan, sekaligus jari tangannya yang lincah dan saling berlawanan memungkinkannya menjadi sangat cekatan.

Berikut ini sejumlah fakta menarik tentang keunikan orang utan, yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Seperti kera besar lainnya, orang utan sangat cerdas karena diketahui menggunakan peralatan untuk memudahkan hidupnya di alam liar, misalnya untuk mendapatkan makanan

orangutan (pixabay.com/Angela)
orangutan (pixabay.com/Angela)

2. Karena kecerdasannya dalam mendapatkan makanan, orang utan menggunakan tongkat dan dahan untuk mengambil madu dari sarang lebah atau menjangkau semut dan rayap dari lubang pohon

orangutan (pixabay.com/ShekuSheriff)
orangutan (pixabay.com/ShekuSheriff)

3. Kemampuan kognitif orang utan juga cukup luar biasa. Dilansir Stand For Trees, mereka dikenal mampu memecahkan masalah yang kompleks dan memiliki tingkat kesadaran diri sebagai tanda kecerdasan tingkat lanjut

orangutan (pixabay.com/Edgar Winkler)
orangutan (pixabay.com/Edgar Winkler)

4. Dibandingkan simpanse dan gorila yang hidup secara berkelompok, orang utan lebih suka menyendiri. Anak-anak mereka tinggal bersama ibunya, namun setelah dewasa pejantan cenderung hidup sendirian dan menghabiskan hampir seluruh masa hidupnya di atas pohon

orangutan (pixabay.com/7103983)
orangutan (pixabay.com/7103983)

5. Induk orang utan dikenal memiliki naluri keibuan yang kuat dan ikatan yang erat dengan anak-anaknya. Sang induk biasanya akan mengajari anak-anaknya cara membuat sarang, mencari makanan, bersosialisasi, dan menjelajahi kanopi hutan

orangutan (pixabay.com/Blandine JOANNIC)
orangutan (pixabay.com/Blandine JOANNIC)

6. Orang utan memiliki masa ketergantungan bayi atau perkembangan yang sangat lambat. Anak-anaknya akan tetap bergantung pada induknya hingga usia 8 tahun

orangutan (pixabay.com/katerinavulcova)
orangutan (pixabay.com/katerinavulcova)

7. Sepupu terdekat manusia, sebab mereka memiliki hampir 97 persen DNA yang sama dengan kita. Ini terlihat dalam sifat dan perilaku, seperti keterampilan membuat dan menggunakan alat, serta dapat memecahkan masalah yang kompleks

orangutan (pixabay.com/Herbert Aust)
orangutan (pixabay.com/Herbert Aust)

8. Masa hidup yang dapat mencapai lebih dari 50 tahun, salah satu primata dengan umur terpanjang. Rentang hidup demikian penting bagi kelangsungan hidup orang utan, karena tingkat reproduksinya yang lambat turut membantu menjamin kelestarian populasinya

orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)
orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)

9. Dilansir Greenpeace, orang utan biasanya memiliki tinggi antara 1,2 hingga 1,5 meter, tetapi memiliki rentang lengan yang bisa mencapai 2 meter. Kaki mereka juga berfungsi ganda sebagai tangan, dan jempol kakinya dapat dengan mudah menggenggam buah dan memegang dahan

orangutan (pixabay.com/Herbert Aust)
orangutan (pixabay.com/Herbert Aust)

10. Orang utan memiliki vokalisasi yang terdengar seperti tertawa. Misalnya mengeluarkan suara dengan nada keras dan panjang untuk mengintimidasi pejantan saingannya atau menarik perhatian betina untuk dikawinkan

orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)
orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)

11. Mayoritas makanan orang utan terdiri dari 400 jenis buah-buahan, termasuk durian, buah ara, dan leci. Pola makan mereka bukan sekadar hidangan favorit, namun juga memainkan peran penting dalam penyebaran benih di hutan

orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)
orangutan (pixabay.com/Christel SAGNIEZ)

12. Ukurannya yang besar dan sifatnya yang pemakan buah membuat orang utan harus menghabiskan sebagian besar waktunya untuk makan, yang mungkin menjadi alasan mengapa mereka berevolusi menjadi hewan semi-soliter, ulas AZ Animals

ilustrasi orangutan sedang makan (pexels.com/Brett Jordan)
ilustrasi orangutan sedang makan (pexels.com/Brett Jordan)

13. Meskipun proses evolusi orang utan belum diketahui secara pasti karena kurangnya bukti fosil, namun studi menunjukkan bahwa perbedaan antara manusia dan orang utan terjadi sekitar 12 hingga 15 juta tahun lalu

ilustrasi orangutan (pexels.com/Klub Boks)
ilustrasi orangutan (pexels.com/Klub Boks)

14. AZ Animals mengulas bahwa orang utan dulunya menghuni wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan sekarang, menyebar hingga ke utara India, selatan Tiongkok, dan Pulau Jawa. Namun sekitar 12.500 tahun lalu, wilayah jelajah mereka berkurang secara signifikan dan kini hanya ditemukan di Kalimantan dan Sumatera

orangutan (pexels.com/Hans D.)
orangutan (pexels.com/Hans D.)

15. Selain menjadi habitat orang utan, hutan Kalimantan dan Sumatera juga memainkan peran penting dalam iklim global, yaitu sebagai penyerap karbon dan membantu mengatur pola cuaca. Karena itu, orang utan menjadi simbol keindahan hutan hujan tersebut dan pengingat akan pentingnya menjaga ekosistem ini untuk generasi berikutnya

ilustrasi orangutan (pexels.com/Antonio Friedemann)
ilustrasi orangutan (pexels.com/Antonio Friedemann)

Secara historis, orang utan Kalimantan dan Sumatera terancam oleh sejumlah karnivora besar, dan mungkin itulah sebabnya mereka berevolusi dengan menjalani kehidupan arboreal. Kendati demikian, sejauh ini manusia adalah ancaman terbesar bagi orang utan, karena tidak hanya merusak hutan unik tempat tinggal mereka, namun juga membedil dan menangkap anak-anak orang utan untuk dijual ke perdagangan hewan peliharaan eksotik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Aan Pranata
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us