5 Mindset Keliru tentang Utang yang Bikin Keuanganmu Makin Berantakan

- Utang itu wajar karena semua orang juga berutang
- Bayar cicilan minimum aja supaya gak terlalu berat
- Utang konsumtif itu gak masalah asal bisa bayar cicilannya
Siapa sih yang gak pernah berutang? Di zaman sekarang, utang udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari pinjam uang teman buat beli kopi, sampai kredit rumah puluhan tahun. Tapi sayangnya, banyak orang yang punya mindset keliru soal utang, yang ujung-ujungnya malah bikin keuangan makin kacau.
Padahal, utang itu gak selalu buruk lho! Kalau dikelola dengan benar, utang bisa jadi alat yang membantu kita mencapai tujuan finansial. Masalahnya, kebanyakan orang terjebak dalam pemikiran-pemikiran yang salah tentang utang. Nah, biar kamu gak ikutan terjebak, yuk kenali lima mindset keliru tentang utang yang harus segera diubah!
1. Utang itu wajar karena semua orang juga berutang

Banyak orang merasa tenang berutang karena melihat teman-temannya juga punya cicilan. "Ah, biasa aja kok, semua orang juga gitu," begitu pikir mereka. Padahal, ini mindset yang berbahaya banget! Cuma karena banyak orang melakukan sesuatu, bukan berarti itu hal yang benar.
Yang lebih parah lagi, mindset ini bikin kita jadi gak hati-hati dalam mengambil utang. Kita jadi gampang tergiur promo kredit tanpa dp, paylater di mana-mana, sampai akhirnya kebablasan. Ingat, kondisi keuangan setiap orang itu beda-beda. Jangan samakan kemampuan finansialmu dengan orang lain yang mungkin penghasilannya jauh lebih besar.
2. Bayar cicilan minimum aja supaya gak terlalu berat

Ini nih mindset yang bikin utang kartu kredit gak kelar-kelar! Banyak orang mikir kalau bayar minimum payment itu strategi cerdas buat jaga cash flow. Padahal, ini justru jebakan yang bikin utangmu membengkak karena bunga yang terus berjalan.
Coba deh hitung sendiri, kalau kamu cuma bayar minimum payment, berapa lama utangmu bakal lunas? Bisa-bisa puluhan tahun! Belum lagi total bunga yang harus dibayar bisa berkali-kali lipat dari pokok utangnya. Makanya, selalu usahakan bayar lebih dari minimum, atau kalau bisa langsung lunasin sekalian.
3. Utang konsumtif itu gak masalah asal bisa bayar cicilannya

"Yang penting bisa bayar cicilan tiap bulan," begitu kata banyak orang. Tapi tahukah kamu, utang konsumtif itu ibarat lubang yang terus menggerogoti keuanganmu? Beda dengan utang produktif yang bisa menghasilkan uang, utang konsumtif cuma bikin kantongmu makin tipis.
Misalnya nih, kamu kredit HP terbaru padahal HP lama masih bagus, atau cicil tas branded cuma buat gaya-gayaan. Memang sih cicilannya kelihatan ringan, tapi coba pikir lagi: uang yang kamu pakai buat cicilan itu sebenernya bisa ditabung atau diinvestasikan buat masa depan. Jadi, sebelum berutang untuk hal-hal konsumtif, tanya dulu ke diri sendiri: "Apa ini benar-benar butuh atau cuma keinginan sesaat?"
4. Kalau ada promo bunga 0% berarti untung banget

Promo bunga 0% memang kelihatan menggiurkan ya? Tapi jangan langsung tergiur! Seringkali, promo ini cuma strategi marketing buat bikin kamu belanja lebih banyak. Yang tadinya gak ada niat beli, jadi kepincut gara-gara "tanpa bunga".
Belum lagi, ada syarat dan ketentuan yang sering terlewat. Misalnya, kalau telat bayar sekali aja, bunga langsung dibebankan dari awal dengan persentase yang gede. Atau ada biaya administrasi tersembunyi yang bikin total pembayaranmu tetap lebih mahal dari harga cash. Ingat, pedagang gak mungkin rugi. Kalau ada promo yang kelihatan terlalu bagus, pasti ada yang mereka dapat dari sisi lain.
5. Utang buat investasi pasti menguntungkan

Memang betul, utang produktif bisa jadi leverage buat meningkatkan kekayaan. Tapi bukan berarti semua utang untuk investasi itu otomatis menguntungkan! Banyak orang yang terjebak mindset ini dan akhirnya malah terlilit utang karena investasinya gagal.
Contohnya, berutang buat main saham atau crypto tanpa pengetahuan yang cukup, atau kredit properti dengan harapan harganya pasti naik padahal lokasinya kurang strategis. Investasi selalu punya risiko, dan kalau kamu pakai uang utangan, risikonya jadi berlipat ganda. Sebelum berutang untuk investasi, pastikan kamu udah punya pengetahuan yang cukup, perhitungan yang matang, dan dana darurat kalau investasimu gak sesuai ekspektasi.
Mulai sekarang, coba evaluasi lagi utang-utangmu. Mana yang produktif, mana yang konsumtif? Mana yang masih wajar, mana yang udah memberatkan? Jangan sampai gara-gara mindset yang salah, masa depan finansialmu jadi berantakan. Yuk, mulai bijak dalam berutang dan fokus membangun kekayaan yang sehat!